Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Kelompok penambangan Bitcoin (BTC) utama F2Pool memperkirakan harga perangkat keras penambang cryptocurrency akan terus turun dalam waktu dekat di tengah bear market kripto.
Melansir dari Cointelegraph, F2Pool adalah salah satu kelompok penambangan bitcoin terbesar di dunia. Pada Selasa (12/7/2022) lalu, kelompok ini merilis laporan pembaruan industri pertambangan terbaru.
Dalam laporan yang berfokus pada hasil penambangan BTC Juni 2022, F2Pool mengungkapkan harga penambang sirkuit terintegrasi khusus aplikasi (ASIC), yang digunakan untuk menambang bitcoin, turun drastis selama beberapa bulan terakhir.
Baca juga: Bitcoin Anjlok di Kisaran 19.000 Dolar AS, Bearish Diprediksi Berlanjut Hingga Sentuh Level Terendah
Pada awal Juni, harga perangkat keras penambang ASIC kelas atas dan menengah dilaporkan merosot 70 persen dari rekor tertingginya, dan saat ini dijual kisaran 10 ribu dolar AS hingga 18 ribu dolar AS.
Perangkat keras penambang bitcoin andalan perusahaan kripto Bitmain, Antminer S19 Pro dijual di e-commerce Amazon dengan kisaran harga antara 4 ribu dolar AS hingga 7 ribu dolar AS untuk perangkat bekas. Sementara perangkat baru tampaknya masih dijual lebih dari 11 ribu dolar AS.
Harga penambang ASIC diperkirakan akan terus turun, yang dikhawatirkan dapat memicu banyak penambang baru menghentikan penambangan.
“Saya pikir harga ASIC akan terus turun meskipun sudah turun dengan cepat sejak mencapai puncaknya. Jika pemilik peralatan tidak dapat mengamankan daya dan kapasitas pada tingkat harga yang kompetitif, banyak pemula yang melompat ke hash train tahun lalu kemungkinan akan terlempar,” ujar Direktur Pengembangan Bisnis Global F2Pool, Lisa Liu dalam laporannya.
Liu menekankan, situasi seperti ini akan menjadi "skenario terburuk", karena F2Pool ingin setiap penambang dapat melewati crypto winter ini.
Dalam laporannya, F2Pool juga mencatat mayoritas perusahaan penambangan BTC seperti Core Scientific telah memilih untuk menjual bitcoin hasil penambangan sendiri baru-baru ini.
Baca juga: Harga Bitcoin Ambles Menjelang Dirilisnya Data CPI Amerika Serikat
Pertambangan BTC besar asal Kanada, Bitfarms dilaporkan juga telah menjual 3.000 bitcoin seharga 62 juta dolar AS untuk mengurangi fasilitas kreditnya pada bulan Juni.
“Saya telah mempelajari hampir 10 penambang industri yang diperdagangkan secara publik dan menemukan bahwa mereka semua dengan sangat jujur mengatakan kepada semua orang bahwa mereka menjual Bitcoin yang ditambang sendiri,” ungkap Lisa Liu.
Liu menambahkan, dana tersebut digunakan untuk mendanai biaya operasional, menumbuhkan modal, serta untuk mengurangi biaya pinjaman peralatan dan fasilitas.
Pada pertengahan bulan ini, pendapatan penambangan BTC turun hampir 80 persen selama periode sembilan bulan, setelah mencapai level tertingginya sebesar 74,4 juta dolar AS pada Oktober 2021.
Penurunan tajam ini memicu penurunan besar-besaran harga unit pemrosesan grafis, yang akhirnya menjadi lebih terjangkau setelah krisis chip semikonduktor akibat pandemi Covid-19.