News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pelopor Realitas Virtual John Carmack Tinggalkan Meta, Sempat Berikan Kritik ke Induk Facebook

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelopor teknologi realitas virtual (VR), John Carmack, meninggalkan Meta Platforms Inc setelah delapan tahun lebih bekerja di sana.

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
 

TRIBUNNEWS.COM, SAN FRANCISCO -
Pelopor teknologi realitas virtual (VR), John Carmack, meninggalkan Meta Platforms Inc setelah lebih dari delapan tahun bekerja di perusahaan tersebut.

Carmack bergabung dengan Meta setelah raksasa teknologi itu mengakuisisi perusahaan pengembang alat virtual reality (VR) Oculus senilai 2 miliar dolar AS pada 2014.

Situs berita Business Insider pertama kali melaporkan kepergian Carmack dari Meta dan menerbitkan memo internalnya yang berisi sentimen kritis terhadap perusahaan tersebut dan upaya pria berusia 52 tahun ini dalam mengembangkan teknologi augmented reality dan virtual reality.

Setelah memo tersebut bocor, Carmack mengonfirmasi di akun Twitter-nya dia telah keluar dari perusahaan tersebut dan menerbitkan memo yang dia kirim.

"Ini adalah akhir dekade saya di VR," katanya dalam memo tersebut, seperti yang dikutip dari Engadget.

Dalam memo tersebut, ia mulai dengan memuji headset VR Quest 2 dengan menyebut beberapa keunggulan seperti "pelacakan luar dalam, streaming PC opsional, efektivitas biaya, dan layar dengan resolusi hampir 4K".

Namun, dia berargumen bahwa perkembangan headset tersebut bisa "terjadi sedikit lebih cepat dan berjalan lebih baik jika keputusan yang berbeda dibuat."

Masalah utama Carmack dengan Meta tampaknya mengenai efisiensi perusahaan, dan berdasarkan memo yang ditulisnya dia menyebut, "Kami memiliki jumlah orang dan sumber daya yang sangat banyak, tetapi kami terus-menerus menyabotase diri sendiri dan menyia-nyiakan upaya."

Baca juga: Meta Siap Rilis Media Sosial Baru yang Mirip Twitter

"Tidak ada cara untuk menutup-nutupi ini; saya pikir organisasi kami beroperasi dengan setengah efektivitas yang akan membuat saya bahagia," tulisnya.

Meskipun dia tidak memberikan contoh secara terperinci, Carmack mencatat bahwa sebagian kecil dari hal-hal yang dikeluhkannya akan ditanggapi satu atau dua tahun kemudian setelah bukti masalah menumpuk di perusahaan.

"Saya tidak pernah bisa membunuh hal-hal bodoh sebelum menyebabkan kerusakan, atau menetapkan arah dan memiliki tim yang benar-benar menaatinya," tambahnya.

Carmack mengakui di akhir memo bahwa dia "lelah dengan pertarungan" tetapi dia masih percaya bahwa "VR dapat memberikan nilai bagi sebagian besar orang di dunia, dan tidak ada perusahaan yang berada pada posisi yang lebih baik untuk melakukannya selain Meta."

Baca juga: Diterpa Kabar Hoaks, Meta Sangkal Isu Pengunduran diri Mark Zuckerberg

Seperti yang dikatakan Carmack di Twitter-nya, dia mengungkapkan perasaannya yang "selalu frustasi dengan hal-hal yang dilakukan di (Meta)".

Dalam wawancara dengan podcaster Lex Fridman pada Agustus, dia mengatakan kerugian 10 miliar dolar AS yang dialami divisi AR dan VR Meta membuatnya "muak memikirkan tentang banyak uang yang dihabiskan".

Carmack menjadi Chief Technology Officer pertama Oculus pada 2013, setelah dia keluar dari perusahaan video game id Software, di mana dia ikut menciptakan video game Doom and Quake.

Baca juga: Jadi Pesaing Meta, Apple Siap Terjun ke Metaverse di 2023

Dia bergabung dengan Meta, ketika induk Facebook dan Instagram membeli Oculus seharga 2 miliar dolar AS pada 2014.

Pada 2019, dia mengambil langkah mundur dari Oculus dan bertindak sebagai CTO dan hanya akan fokus pada Kecerdasan Umum Buatan (AGI), yaitu kecerdasan buatan (AI) yang mampu melakukan tugas manusia. Startup milik Carmack, Keen Technologies, juga sedang mengembangkan jenis sistem AI tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini