Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Teknologi blockchain menciptakan keuangan terdesentralisasi atau Decentralized Finance (DeFi) termasuk dalam hal membantu masyarakat.
Tujuan DeFi hadir yakni menciptakan pasar keuangan yang terbuka, tanpa kepercayaan, dan tanpa izin yang kompleks.
Sebagian besar teknologi di ruang DeFi bertujuan untuk meningkatkan sistem keuangan saat ini, berpotensi meningkatkan pengalaman pengguna (untuk bisnis dan klien mereka).
Baca juga: Pertukaran Kripto Coinbase Pangkas 20 Persen Tenaga Kerja dalam Putaran Kedua Gelombang PHK
Karena potensi DeFi yang sangat bagus sehingga bisa di eksplore ke berbagai industri.
Selain potensi untuk meningkatkan nilai investasi bagi industri keuangan dan aset publik, konsep ini pun bisa digunakan untuk membantu masyarakat.
Platform yang mengemas charity melalui teknologi blockchain ALIF membantu sesama lewat aplikasi development Helping Hand App (HHA).
Aplikasi tersebut menghubungkan donatur dan investor kepada ratusan yayasan, rumah sakit, dan organisasi sosial yang ada di 34 provinsi di Indonesia melalui ekosistem blockchain yang terdesentralisasi.
“Dalam waktu beberapa hari kedepan kami siap di listing ke beberapa exchange, kami optimis akan di terima masyarakat,” kata CEO ALIF Sopian Roy Situmorang dalam keterangannya, Rabu (11/1/2023).
"Dengan supply yang sangat terbatas, maksimalkan kegiatan sosial, siapapun bisa berpartisipasi beli dan simpan Alif secara otomatis buyer juga membantu melaksanakan program sosial," tambahnya.
Baca juga: Dihantui Ancaman Krisis Likuiditas, Bursa Kripto Genesis PHK 30 Staf
Tim development tengah mempersiapkan listing di beberapa bursa aset digital lokal maupun internasional untuk menjangkau pengguna global.
Platform tersebut juga akan membangun marketplace NFT agar pengguna yang berinvestasi dan mengkoleksi aset digital NFT dapat bebas bertransaksi.