Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Likuiditas pasar Bitcoin (BTC) turun ke level terendah dalam 10 bulan terakhir, meskipun ada kenaikan harga selama kuartal pertama 2023.
Mengeringnya likuiditas Bitcoin sebagian disebabkan oleh bank run atau penarikan dana besar-besaran oleh nasabah di Amerika Serikat dan tindakan keras regulator terhadap perusahaan kripto.
Melansir dari Cointelegraph, harga BTC sudah melonjak 45 persen pada tahun ini, menjadikannya salah satu aset dengan kinerja terbaik.
Kenaikan harga terjadi di tengah krisis keuangan yang menjulang di pasar keuangan tradisional, dengan saham dan obligasi mengalami salah satu tahun terburuknya.
Akibat krisis keuangan yang memburuk, beberapa bank telah runtuh.
Krisis perbankan juga berdampak langsung pada ekosistem kripto. Runtuhnya bank ramah kripto, seperti Signature Bank dan Silicon Valley Bank, menghapus jalur pembayaran dolar AS yang penting untuk kripto, yang menyebabkan krisis likuiditas, terutama di bursa AS.
Krisis likuiditas juga mengakibatkan peningkatan volatilitas harga yang memaksa trader membayar lebih biaya dalam slippage.
Slippage mengacu pada perbedaan antara harga yang diharapkan dengan harga yang digunakan ketika perdagangan sedang berlangsung.
Baca juga: Update Harga Kripto, Senin 3 April 2023: Bitcoin dan Ethereum Melemah
Untuk order jual senilai 100 ribu dolar AS, slippage untuk pasangan BTC/USD di bursa kripto Coinbase naik 2,5 kali lipat pada awal Maret. Selama jangka waktu yang sama, slippage pasangan BTC/USDT di Binance nyaris tidak bergerak.
Krisis likuiditas juga menyebabkan volatilitas harga yang lebih tinggi di bursa kripto AS, di mana perbedaan harga antara pasangan BTC dan dolar AS telah meningkat secara drastis dibandingkan dengan bursa non-AS.
Misalnya, harga BTC di Binance AS lebih tidak stabil daripada harga rata-rata di 10 bursa kripto lainnya.
Baca juga: AS Jual 41.000 Bitcoin yang Disita dari Kasus Penipuan Kripto di Situs Pasar Gelap Silk Road
Kepala penelitian dari firma analitik data on-chain Kaiko, Conor Ryder, menjelaskan dampak drastis dari krisis likuiditas terhadap trader dan pasar.
Dia mencatat bahwa stablecoin menggantikan pasangan dolar AS, dan meskipun hal ini mengurangi dampak dari masalah perbankan AS, namun memiliki efek buruk pada likuiditas di Amerika Serikat.
Ryder menambahkan, hal itu secara tidak langsung akan merugikan investor di ekonomi terbesar dunia.