Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pergerakan harga aset kripto beberapa hari terpantau naik jika dibandingkan dua bulan sebelumnya.
Tercatat pada perdagangan kemarin siang, sentimen kripto dalam indeks Fear and Greed sedang berada di angka 52 yang menandakan kripto sedang dalam fase Neutral dalam membeli kripto.
Seperti yang dialami Bitcoin yang bertengger di angka Rp433 juta, naik 15 persen dibandingkan dengan dua bulan lalu.
Baca juga: Update Harga Kripto, Kamis 20 April 2023: Bitcoin Cs Berada di Zona Merah
Melihat momen seperti ini, investor perlu memanfaatkan momen ini untuk mendapatkan cuan dari keuntungan hasil jual beli kripto.
CEO Indodax Oscar Darmawan menekankan investor untuk pentingnya memahami pola candlestick.
"Selain DYOR dan juga memahami analisis fundamental (mempelajari whitepaper, membaca pemberitaan mengenai kripto yang akan dibeli, melihat komunitas, dan lainnya), investor juga perlu memahami analisis teknikal, yaitu cara memahami pola candlestick," ujar Oscar dalam keterangannya, Jumat (21/4/2023).
"Dengan adanya Candlestick investor bisa melihat aktivitas harga suatu kripto. Di market Indodax, investor dapat melihat aktivitas harga dari timeframe 1 menit, 5 menit, 15 menit, 1 jam, 4 jam, 1 hari, 3 hari, 1 minggu," sambung Oscar.
Oscar menyebut, dalam candlestick maka investor dapat melihat informasi seputar harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi, dan harga terendah.
Dengan mahir membaca pergerakan candlestick, kata Oscar, investor bisa mendapatkan gambaran dan sinyal penting apakah kripto yang ingin di beli atau jual berkemungkinan akan naik atau turun. Dengan begitu, investor bisa mengambil keputusan terbaik untuk melakukan jual beli aset kripto.
Adapun hal pertama yang perlu dilakukan oleh investor dalam memulai mempelajari candlestick yaitu investor perlu memperhatikan badan candlestick tersebut yang berwarna merah dan hijau.
Menurutnya, warna merah menunjukkan adanya penurunan harga dan warna hijau menunjukkan kenaikan harga.
"Di candle yang berwarna hijau yang menandakan adanya momentum beli, bagian bawah candle tersebut menunjukkan harga pembukaan dan bagian atas menunjukkan harga penutupan. Sementara candle berwarna merah adalah kebalikannya. Bagian bawah menunjukkan harga penutupan dan bagian atas menunjukkan harga pembukaan. Setelah investor memahami teknik paling dasar ini, selanjutnya investor perlu mengetahui pola candlestick bullish reversal (dimana pola candlestick ini bisa memprediksi adanya kenaikan harga) dan pola bearish reversal (dimana pola candlestick ini bisa memprediksi adanya penurunan harga)," jelas Oscar.
Untuk mengetahui sinyal kripto akan naik, ada beberapa pola candlestick bullish reversal yang bisa investor pelajari, yaitu:
1. Pola Bullish Hammer, dimana adanya candlestick berwarna hijau dengan sumbu yang berada di bawah badan candle tersebut. Pola ini berbentuk seperti palu atau hammer, dan menunjukkan pola bearish sudah berakhir dan berbalik arah menjadi bullish.
2. Pola Bullish Engulfing, dimana adanya candlestick berurut berwarna hijau di akhir downtrend. Jika dibandingkan dengan candle berwarna merah di sebelah kiri, candle berwarna hijau ini akan berukuran lebih tinggi dibanding candle berwarna merah disebelahnya. Investor bisa memprediksi terkait tingginya candle berwarna hijau ini. Kenaikan harga akan semakin besar jika candle berwarna hijau ini semakin tinggi
3. Pola Candle Morning Star, dimana adanya candlestick kecil (berwarna merah atau hijau) diantara candlestick merah dan candlestick hijau berukuran besar. Jika investor melihat pola ini, inimenandakan bahwa sinyal kenaikan harga akan segera dimulai.
4. Pola Three White Soldier, dimana pola ini cukup berbeda dengan ketiga pola di atas. Sesuai dengan namanya, investor berpaku pada tiga candle berwarna hijau dimana candle tersebut berbentuk seperti tangga naik dengan ukuran badan candle yang panjang pipih. Jika investor sudah melihat ini, maka ini menunjukkan sinyal beli kripto yang cukup kuat.
Baca juga: Pasar Kripto Alami Pergerakan Positif Sejak Awal 2023, Indodax Lakukan Penambahan Fitur
Sedangkan, untuk mengetahui sinyal kripto akan turun, ada Beberapa pola candlestick bearish reversal yang bisa investor pelajari, yaitu:
1. Pola Three Black Crows, dimana pola ini merupakan kebalikan dari pola three white soldier dimana investor berpaku pada tiga candle berwarna merah dimana candle tersebut berbentuk seperti tangga turun. Berbeda dengan three white soldier, investor juga perlu memperhatikan dua candle merah terakhir memiliki pembukaan harga yang berada di tengah-tengah candlestick sebelumnya dan penutupan harga yang lebih rendah dari candlestick merah pertama.
2. Pola Hanging man, dimana pola ini merupakan kebalikan dari pola bullish hammer, dimana adanya candlestick berwarna merah dengan sumbu yang berada di bawah badan candle tersebut. Pola ini berbentuk seperti palu dan menunjukkan pola bullish sudah berakhir dan berbalik arah menjadi bearish.
3. Pola Shooting Star, dimana pola ini serupa dengan pola hanging man. Perbedaannya hanya dibagian sumbu yang berada di atas badan candle berbentuk seprrti palu terbalik berwarna merah.
4. Pola Bearish Harami, dimana pola ini menunjukkan adanya penurunan harga. Candle berwarna merah berukuran kecil dimana candle dan sumbunya tidak lebih panjang dari candle hijau sebelumnya.