News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perdagangan Bitcoin Binance di Amerika Anjlok Tajam, Imbas Perang Dengan SEC

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dalam sepekan terakhir volume perdagangan Bitcoin di pasar Binance dilaporkan anjlok menjadi 1,5 persen dari sebelumnya di patok di kisaran 8,2 persen pada awal tahun 2023.

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Dalam sepekan terakhir volume perdagangan Bitcoin di pasar Binance dilaporkan anjlok menjadi 1,5 persen dari sebelumnya di patok di kisaran 8,2 persen pada awal tahun 2023.

Penurunan ini terjadi bersamaan dengan amblasnya cadangan Bitcoin yang tersimpan di bursa kripto Amerika yang telah merosot 21 persen, hingga tercatat jadi yang terendah dalam enam tahun terakhir tepatnya pada 2017 silam.

Baca juga: Harga Bitcoin Melonjak Tembus di Atas 30.000 Dolar AS, Ini Faktor Penyebabnya

Amblasnya volume perdagangan di bursa Binance terjadi tepat setelah, badan kripto ini digugat Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) pada awal Juni kemarin melalui Pengadilan Distrik Columbia.

Tuduhan tersebut dilayangkan SEC kepada Binance dan pendirinya Changpeng Zhao, lantaran perusahaan kripto terbesar di dunia itu diduga telah menggelapkan dana pelanggan senilai miliaran dolar AS.

Tak hanya itu Binance juga kedapatan melanggar undang-undang sekuritas AS tahun 1933 dan Exchange Act tahun 1934 dengan melakukan penjualan aset sekuritas tidak terdaftar.

Baca juga: Bitcoin Bangkit, Dominasinya Melesat 50 Persen Tertinggi Sejak 2 Tahun Terakhir

Serta terlibat dalam manipulasi pasar dan wash trading dengan tujuan untuk meningkatkan volume perdagangan aset kripto di Binance US. Alasan ini yang membuat SEC menjatuhkan gugatan pada Binance.

Tidak berhenti disitu, SEC bahkan turut mengajukan permohonan darurat kepada pengadilan federal Washington, D.C. untuk membekukan aset dari platform kripto Binance di Amerika Serikat. Dengan dalih untuk mempertahankan status quo serta memastikan keamanan investor agar tak mengalami pembengkakan kerugian.

Selain pemerintah AS, belakangan Binance juga mendapat beberapa tekanan dari pemerintah Prancis dan Brasil atas dugaan praktik skema piramida (pyramid scheme) yang dilarang secara hukum.

Imbas rangkaian masalah tersebut, perlahan bisnis kripto Binance mengalami kontraksi lantaran aksi rush money atau penarikan dana secara besar – besar akibat para investor mulai kehilangan kepercayaan pada perdagangan aset digital.

Kendati CEO Binance menolak tuduhan yang dilayangkan Binance dengan mengklaim bahwa aset yang diperjualbelikan di dompet Binance merupakan aset kripto legal, namun hal tersebut tak lantas membuat SEC percaya.

Baca juga: Update Harga Kripto Rabu, 21 Juni 2023: Bitcoin Naik ke 28.729 Dolar AS, Ethereum 1.810 Dolar AS

“Apa yang kami lihat di sini adalah seperti keruntuhan Binance AS. Saya pikir Binance AS tidak mungkin bisa bertahan di industri kripto pasca aksi SEC,” ujar Direktur Penelitian Kaiko, Clara Medalie. dikutip dari News Bitcoin.

Diperkirakan kerugian yang dialami Binance akan kembali membengkak, mengingat sejumlah negara mulai melakukan investigasi dan membatasi operasional bursa kripto Binance.

Apabila hal tersebut berlangsung dalam jangka waktu lama maka bisa dipastikan Binance akan ikut terperosok kedalam jurang kebangkrutan akibat krisis likuiditas.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini