Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - eFishery, perusahaan akuakultur asal Indonesia, meraih pendanaan Seri D senilai 200 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 3 triliun.
Pendanaan ini akan dimanfaatkan untuk mengakselerasi target perusahaan dalam mengembangkan komunitas pembudidaya di Indonesia, serta meningkatkan transaksi pakan ikan dan ikan segar di eFishery.
Putaran pendanaan seri D dipimpin oleh 42XFund, perusahaan manajemen investasi global asal Abu Dhabi, Uni Emirat Arab yang didukung oleh Kumpulan Wang Persaraan (Diperbadankan) (KWAP), perusahaan dana pensiun terbesar asal Malaysia.
Baca juga: KreditPro dan eFishery Dukung Budidaya Perikanan Lewat Program Kabayan
Kemudian, responsAbility (rA) sebagai perusahaan manajemen aset asal Swiss dan 500 Global sebagai perusahaan modal ventura multitahap, serta beberapa investor baru lainnya.
"Investor awal seperti Northstar, Temasek, dan Softbank juga turut berpartisipasi dalam putaran pendanaan ini. Sementara itu, Goldman Sachs bertindak sebagai penasihat pendanaan secara eksklusif," ujar Co-Founder dan CEO eFishery Gibran Huzaifah dalam siaran pers, Sabtu (8/7/2023).
Menurutnya, investasi terbaru ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap ekosistem akuakultur terintegrasi yang dimiliki eFishery.
Ekosistem terintegrasi dari eFishery yang meliputi marketplace pakan ikan serta udang, platform penjualan produk ikan dan udang segar secara B2B atau Business to Business.
Selain itu, akses keuangan bagi pembudidaya ikan, telah mendukung lebih dari 70.000 pembudidaya ikan, dan petambak udang di lebih dari 280 kota/kabupaten di seluruh Indonesia.
Baca juga: Dapat Suntikan Dana Rp 1.2 Triliun, eFishery Gunakan untuk Peningkatan SDM dan Produk
Berdasarkan riset terbaru dari Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI), sepanjang 2022 eFishery mampu menyumbang Rp 3,4 triliun atau setara 1,55 persen terhadap PDB sektor akuakultur Indonesia.
Gibran Huzaifah menambahkan, saat ini perikanan budidaya adalah sektor dengan pertumbuhan tercepat di industri perikanan global.
"Dukungan strategis yang kami terima dari para investor akan membantu eFishery merevolusi seluruh industri, melalui integrasi pembudidaya ikan dan petambak udang skala kecil dengan ekosistem eFishery yang mencakup seluruh value chain bisnis budidaya perikanan," katanya.
Pendanaan seri D ini, ungkap Gibran, akan digunakan untuk pengembangan komunitas pembudidaya ikan serta petambak udang dari eFishery yang menargetkan lebih dari 1 juta kolam budidaya di Indonesia pada 2025.
"eFishery juga akan memanfaatkan pendanaan untuk meningkatkan transaksi pakan ikan dan produk akuakultur segar di platform ini," pungkasnya.