Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM - Penjualan Non Fungible Token (NFT) di perdagangan pasar global selama pekan kedua di bulan Juli 2023 terpantau anjlok menjadi 148,55 juta dolar AS, atau menyusut sekitar 4,33 persen bila dibandingkan dengan di pekan sebelumnya.

Penjualan NFT pasar global anjlok usai terpengaruh penyusutan volume perdagangan sejumlah token NFT ternama, seperti NFT berbasis bitcoin yang dilaporkan turun 17,44 persen jadi 25,92 juta dolar AS.

Penurunan serupa juga turut dialami oleh token NFT beraliansi Solana yang terkoreksi 17,46 persen jadi 8,2 juta dolar AS.

Baca juga: Google Buka Peluang Developer Aplikasi Bisa Berjualan NFT di Play Store

Sementara NFT Polygon mencatatkan koreksi 17,46 persen persen dan hanya mampu mengumpulkan penjualan 5,9 juta dolar AS, seperti yang dikutip dari News Bitcoin.

Anjloknya perdagangan NFT pada pekan ini terjadi imbas terpengaruh sentimen panas para investor kripto usai Securities and Exchange Commission (SEC) melayangkan gugatan pada sejumlah bursa jual beli kripto.

Salah satunya Binance yang dituduh telah mengoperasikan transaksi ilegal. Tak hanya itu mengutip dari Reuters, Binance juga dituding melanggar undang-undang sekuritas AS tahun 1933 dan Exchange Act tahun 1934 dengan melakukan penjualan aset sekuritas tidak terdaftar.

Kendati pengetatan yang dilakukan SEC bertujuan untuk mencegah munculnya bursa nakal yang dapat memicu kerugian para investor, namun sayangnya langkah ini telah membuat kepercayaan investor NFT memudar dan mendorong mereka untuk meninggalkan pasar aset digital. Hingga penjualan NFT pada perdagangan pekan ini amblas ke level terendah.

Belum dapat dipastikan sampai kapan investor NFT akan terus mengalami mode wait and see. Namun berdasarkan data historis pasar, volume penjualan NFT global diproyeksikan meredup selama beberapa beberapa minggu kedepan, seiring dengan turunnya harga jual Bitcoin CS di pasar kripto.