Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Perdagangan Bitcoin selama 24 jam terakhir terpantau mengalami lonjakan tajam, naik 1,60 ke kisaran harga 29.481 dolar AS dolar pada Sabtu (21/10/2023).
Harga tersebut jadi yang tertinggi yang pernah diraih Bitcoin sejak 4 bulan terakhir, tepatnya pada Juli lalu dimana saat itu Bitcoin hanya sanggup mencatatkan lonjakan di kisaran 29.000 dolar AS per koin,
Tak hanya Bitcoin, pada perdagangan akhir pekan ini sejumlah koin kripto teratas lainnya juga turut mengalami kenaikan harga. Di antaranya seperti Ethereum yang naik 0,16 persen menjadi 1.595 dolar AS per koin.
Baca juga: Perang Hamas-Israel Bikin Perdagangan Bitcoin Bearish, Anjlok ke 26.000 Dolar AS
Lonjakan serupa juga dialami koin kripto Solana yang melesat 4,78 persen jadi 26.83 dolar AS. Diikuti Solana yang naik 6,59 persen jadi 21.47 dolar AS. Sementara harga meme coin bergambar anak anjing, Dogecoin melonjak 0,28 persen jadi 0.05975 dolar AS.
Sebagaimana dikutip dari Coinmarketcap, sentimen positif pada perdagangan aset kripto pekan ini terjadi karena dampak dari komentar Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell yang memberikan isyarat terkait rencana kenaikan suku bunga pada pertemuan selanjutnya.
Dalam pertemuan acara Economic Outlook di Economic Club of New York (ECNY) Luncheon, Powell menjelaskan adanya kemungkinan terkait kenaikan suku bunga sebesar 525 bps menjadi 5,25-5,5 persen.
Risalah ini dilontarkan Powell lantaran laju inflasi AS mengalami lonjakan sebesar 3,7 persen (year on year/yoy), menjauhi target awal The Fed yang dipatok di level 2 persen.
Tak hanya itu, Powell juga menjelaskan bahwa hasil kinerja keuangan dan imbal hasil (yield) Treasury tenor 10 tahun mengalami lonjakan hingga menyentuh angka 5 persen. Alhasil kenaikan tersebut memberikan tekanan pada ekuitas dan berpotensi memicu trend inflasi yang lebih tinggi.
Tekanan ini yang mendorong para investor untuk berpaling ke Bitcoin, hingga koin kripto mengalami lonjakan tajam hingga Kapitalisasi pasar kripto global saat ini melesat jadi 1.12 triliun dolar AS.
“Aset kripto semakin melawan aksi jual yang terjadi pada saham dan obligasi, karena investor fokus pada katalis yang akan datang, seperti potensi persetujuan SEC terhadap ETF spot,” kata ahli strategi eToro Ben Laidler.