TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON — Miliarder Elon Musk dicurigai telah menjual aset Bitcoin milik Tesla Inc senilai 760 juta dollar AS (sekitar Rp 118 triliun).
Isu ini mencuat setelah terjadi perpindahan besar-besaran Bitcoin Tesla ke wallet yang tidak diketahui.
Perpindahan Aset Bitcoin
Tesla, yang dikenal sebagai salah satu pemegang aset Bitcoin terbesar di kalangan korporasi, memindahkan hampir seluruh aset Bitcoin yang disimpan di Coinbase Prime.
Proses ini dilakukan dalam 26 transaksi terpisah, termasuk uji coba transfer ke sejumlah wallet yang identitasnya tidak diketahui.
Hal ini terjadi setelah Bitcoin Tesla tidak aktif sejak tahun 2022.
Spekulasi Analis
Masih belum jelas apa tujuan Musk memindahkan aset Bitcoin tersebut.
Analis berspekulasi bahwa Tesla mungkin sedang mempertimbangkan untuk menjual seluruh aset Bitcoin yang dimilikinya.
Ketertarikan Musk pada Bitcoin telah terlihat sejak 2020, ketika ia membeli Bitcoin senilai 15 miliar dollar AS untuk dimasukkan ke dalam neraca keuangan Tesla.
Perubahan Sikap Musk terhadap Bitcoin
Musk sebelumnya mengizinkan Tesla menerima Bitcoin sebagai alat pembayaran untuk mobilnya, menunjukkan keyakinannya pada potensi investasi jangka panjang.
Namun, pada tahun 2021, Musk diam-diam menjual 10 persen dari kepemilikan Bitcoin dan 75 persen selama tahun 2022, sehingga total kekayaan aset kripto Musk berkurang menjadi 218 juta dollar AS.
Lonjakan Harga Bitcoin
Meski isu penjualan kripto oleh Tesla beredar, pasar kripto mencatat lonjakan harga.
Dalam 4 jam terakhir, Bitcoin melesat 26,1 persen menjadi sekitar 67.108 dollar AS per koin.
Selain itu, aset kripto lainnya seperti Ethereum dan Dogecoin juga mengalami kenaikan, masing-masing 0,60 persen dan 24,8 persen.
Dengan dinamika ini, perhatian terhadap langkah selanjutnya Elon Musk dan Tesla terhadap aset kripto terus menjadi sorotan di pasar.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).