News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Promosikan Premium, Gaikindo Salahkan SPG

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah model berpose di Honda CR-Z yang dipamerkan oleh PT Honda Prospect Motor (HPM) di halaman Trans Studio Mal (TSM), Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Kamis (28/2/2013). Sejak diperkenalkan di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS 2012), kendaraan model sport Hybrid yang ramah lingkungan ini mendapat sambutan baik dari konsumen di Indonesia. Terbukti dengan pemesanan sebanyak 185 unit dari seluruh Indonesia. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menilai para sales promotion girl (SPG) salah dalam mempromosikan produk mobil kepada calon pembeli.

Menurut Yongki D Sugiarto, Wakil Ketua Umum Gaikindo, salah satu letak kekeliruan para SPG tersebut yaitu tidak menyarankan para calon pembeli mobil menggunakan Premium.

"SPG kadang keliru, dia menawarkan kepada pembeli soal pengunaan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium," ujar Yongki, di seminar 'Peran Industri Otomotif terhadap Ketahanan Nasional', Kamis (5/9/2013).

Yongki menjelaskan, saat ini Indonesia baru bisa mengembangkan bahan bakar jenis Euro 2, dengan komponen Oktan 91. Namun para pengguna mobil awam, saat ini masih memilih BBM jenis Premium dengan Oktan 88.

Jika dibandingkan dengan negara lain, Euro 2 sudah ketinggalan zaman. Untuk bisa menggunakan Euro 3 dan Euro 4, masyarakat harus beralih penggunaan Premium dan beralih ke Euro 2 atau jenis BBM di atasnya yaitu menggunakan Pertamax.

"Euro 2 harus disosialisasikan dong, standarnya sudah seperti itu," ungkap Yongki.

Yongki menambahkan, Euro 2 muncul sejak 2006. Jadi bagi para pembeli mobil mulai 2006 seharusnya sudah sadar akan pentingnya menggunakan jenis BBM Euro 2. "Bagi yang beli mobil sejak 2006, harusnya sadar isi yang oktan 91," jelas Yongki.

Agar Euro 3 dan Euro 4 bisa berkembang di Indonesia, pemerintah harus berani menyiapkan bahan baku dan regulasinya terlebih dahulu. Dengan begitu, otomatis industri otomotif akan mengikuti dengan menyiapkan mesin yang sesuai digunakan untuk Euro 3 dan Euro 4.

"Kita harus berani siapkan dulu, bahan bakunya ada dulu, industri otomotif tidak masalah kita tinggal bilang sama pabrik," papar Yongki.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini