TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Program LCGC di Indonesia mendapat perhatian cukup besar dari berbagai pengamat otomotif di Asean, khususnya Thailand yang sama-sama berusaha menarik para investor.
Menurut Kon Thueanmunsaen, Senior Analis Asean LMC Automotive yang menulis pada The Nation (thenationmultidmedia.com) pada 18 Oktober lalu, mengatakan, LCGC mirip dengan proyek Eco-car tahap kedua yang akan diluncurkan di Thailand. Dikatakan, pemerintah Thailand meluncurkan program Eco-car kedua agar bisa bersaing dengan Indonesia untuk menarik investasi.
Kendati demikian, dijelaskan, LCGC menetapkan harga tertinggi, Rp 95 juta (mempengaruhi kualitas) plus konsumsi bahan bakar minimal 20 km/liter dengan kapasitas maksimum mesin, bensin 1.200 cc dan diesel 1.500 cc, sama dengan program Eco-Car pertama Thailand yang telah dijalankan sejak 2011, mampu mendongkrak penjualan naik 2 kali lipat, yaitu emisi CO2 120 g/km, konsumsi bahan bakar 20 km/liter atau memenuhi standar Euro 4.
Untuk Eco-car tahap kedua, harus Euro5, yaitu emisi CO2 di bawah 100g/km dan konsumsi bahan bakar 23,3 km/liter untuk mobil subkompak seperti Toyota Yaris, Honda Jazz, Mazda2, Ford Fiesta, Suzuki Swift, Chevrolet Aveo, Kia Rio dan Hyundai Grand Avega, umumnya menggunakan mesin bensin 1.500 cc. Sedangkan LCGC, maksimum 1.200 cc mengarah ke mobil mini, city car atau segmen A.