TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Jangan senang dulu! Kala sistem pendinginan (AC) di kabin mobil bekerja, dari kisi-kisi menyemburkan 'asap'. Lantas, kisi-kisi menjadi basah dan mengeluarkan uap dingin dari proses kondensasi. Namun kenyataannya, udara yang keluar tidak dingin, malah cenderung hanya embusan angin biasa.
Hal ini disebabkan oleh evaporator mampet dan kotor karena debu. Sudah begitu, mengeluarkan bau tidak sedap. Debu dan kotoran yang menyumbat evaporator akan menghalangi sensor temperatur AC, mengakibatkan suhu kerja tidak tercapai.
Itu sebabnya, kompresor AC tidak bisa On/Off layaknya ketika bekerja normal. Hal itulah yang membuat refrigerant terlalu dingin. Hasilnya akan membentuk gumpalan es pada evaporator dan menghalangi aliran udara dari blower.
Cara yang termudah mengatasinya bisa mencoba dengan bantuan heater pada kendaraan. “Putar climate control pada posisi hot, blower speed juga putar ke posisi maksimal. Diamkan pada posisi ini selama 15 menit supaya es dapat mencair,” terang Ali, pemilik Metro AC di Permata Buana, Jakbar.
Namun langkah ini hanyalah langkah emergency. Selama evaporator masih kotor dan banyak debu, kondisi AC beku dapat kembali lagi dengan cepat.
Jika sudah kembali normal, jangan mengatur posisi climate control sampai posisi paling dingin. Cukup naikan seperempat putaran agar suhu tidak terlalu rendah. Terkadang akan membuat air buangan AC terlihat menetes dari bawah dasbor.
Cara paling tepat bawa kendaraan ke bengkel spesialis. Mengatasinya, evaporator harus dibersihkan atau bisa juga diganti jika sudah ada kerusakan. “Minta kepada teknisi bengkel untuk melakukan juga pengecekan keseluruhan, terhadap blower dan kompresor yang sudah cukup bekerja keras ketika evaporator kotor,” ujar Ali lagi.