TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pasar yang berada di jalur tengah sekalipun bisa disusupi, seperti dilakukan PT Garansindo Inter Global (GIG), ketika mengeluarkan produk terbarunya, Fiat Punto.
Bermain di segmen antara Volkswagen Golf dengan Polo. Konsumen yang berada di segmen tersebut memang tak bisa dikatakan gemuk, namun tetap tersedia.
Hatchback dengan mesin 1.400 cc ini didatangkan utuh dari Italia, bukan India. "Karakter penggemar CBU di Indonesia rasanya seperti itu. Jika CBU, ya sekalian yang dari tanah kelahirannya. Tidak mau tanggung," sebut Rieva Muchsin, Chief Marketing Officer PT GIG.
Generasi penerus dari Fiat Uno ini hadir dalam dua pilihan varian. Easy dengan harga Rp 249 juta dan Lounge yang dibanderol Rp 279 juta, keduanya off the road. Perbedaan yang mencapai Rp 30 juta tersebut juga sangat nyata baik di eksterior dan interior.
Paket body kit yang menempel pada Lounge jauh lebih atraktif dibanding Easy, yang terlihat tampil polos. Lingkar roda juga berbeda, Lounge menggunakan pelek berukuran 16 inci, lebih besar 1 angka dibanding Easy.
Masuk ke interior, mobil yang memiliki 7 airbag ini berbeda bahan jok. Lounge menggunakan bahan kulit, sementara Easy pakai bahan denim. Agak berbeda dibanding fabric, sehingga melahirkan nuansa baru.
Selain memiliki berbagai perbedaan, untuk urusan teknologi keduanya sama saja. Dipersenjatai dengan transmisi dual-logic 5 percepatan. Maksudnya, bisa untuk manual dan otomatis. Tuas dan cara pengoperasiannya sedikit berbeda dibanding mobil Jepang.
Punto juga mengikuti tren dunia, yakni fitur yang bisa secara otomatis mematikan mesin. Menyumbang tingkat efisiensi bahan bakar. Fiat menyebutnya dengan sistem Start & Stop. Jika sedang aktif atau tidak, akan terpampang di layar pada instrument cluster.
Khusus pada tipe Lounge, terdapat fitur adaptive cornering fog lights. Lampu akan secara otomatis menyala saat belok, sehingga ruang yang ada di sekitar tikungan menjadi lebih terang.