TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG – Proton Holdings Berhad sebagai produsen mobil asal Malaysia, sedang berupaya keras untuk bisa bangkit dari keterpurukan baik di pasar negara sendiri, ataupun pasar Asia termasuk Indonesia.
Langkah penting yang baru saja dilakukan Proton adalah kembali membidik Indonesia sebagai pasar utama. Strategi itu sudah mulai dijajaki dengan membuka kerja sama dengan PT Adiperkasa Citra Lestari untuk penjajakan perancangan mobil nasional Indonesia.
Tapi ternyata jauh sebelum itu, Proton sudah berupaya menggandeng perusahaan otomotif besar Indonesia. Salah satunya adalah membuka pembicaraan dengan Indomobil Group yang membawahi Suzuki, Nissan, dan Audi di Indonesia.
"Saya juga diundang manajemen Proton dan sudah melakukan pembicaraan dengan Mahathir Mohamad (Chairman Proton). Mereka presentasi kekuatan Proton saat ini, dan mencoba berdialog dengan saya untuk memperkuat pasar di Indonesia," jelas Subronto Laras, Komisaris PT Suzuki Indomobil Motor (SIM), kepada wartawan, di Tangerang, Kamis (12/2/2015).
Subronto melanjutkan, Proton memang sedang terpuruk dan penjualan di Malaysia sendiri sudah di bawah 20 persen. Sedangkan di Indonesia market share juga terus mengecil dengan penjualan yang hanya mencapai angka 500-an unit pada sepanjang tahun lalu.
"Sebetulnya, kalau bicara masuk ke Indonesia tentu bisa saja karena kita terikat dengan perjanjian pasar bebas ASEAN. Asal kandungan lokal mencapai 40 persen dan dirakit di sini, dia bebas melakukan penjualan karena sudah masuk kategori mobil ASEAN," lanjut Subronto.
Hanya saja, ujar Subronto lagi, peta persaingan mobil Indonesia itu bukan sedan yang pasarnya hanya dua persen. Seharusnya Proton bisa memainkan segmen terbesar di Indonesia yakni kendaraan 4x2 seperti low MPV, LCGC atau sekalian di kendaraan niaga.