TRIBUNNEWS.COM, BANGKOK – Suzuki Ciaz mendebut di Thailand dalam ajang Bangkok International Motor Show 2015. Berbeda dengan China dan India, di Negeri Gajah Putih tersebut, mobil yang diprediksi bakal menggantikan peran Baleno ini, masuk di kategori Eco Car dengan mesin lebih kecil.
Saat meluncur, (24/3), Suzuki Thailand mempresentasikan Ciaz dengan mesin 1.250cc, K12B, berbahan bakar bensin. Pemangkasan kubikasi mesin ini dilakukan agar mobil bisa dijual murah karena mendapat insentif dari pemerintah setempat (mirip kebijakan LCGC di Indonesia).
Mesin tersebut menghasilkan tenaga 91 tk @6.000 rpm dan torsi 118 Nm @4.800 rpm. Bandingkan dengan versi China (dinamai Alivio) yang menggendong mesin 1.600cc bertenaga 121 tk dan torsi 158 Nm, atau versi India yakni 1.400cc dan 1.300cc turbodiesel.
Seharusnya Ciaz masuk kategori sedan segmen-B, karena dimensinya lebih besar dengan panjang 4.490 mm, lebar 1.730 mm, dan tinggi 1.475 mm, serta jarak sumbu roda 2.650 mm. Karena dimensi tersebut, membuatnya menjadi mobil berstatus Eco Car paling bongsor.
Model tersebut diproduksi lokal di fasilitas Suzuki di Rayong. Harga belum dipublikasi saat peluncuran. Namun menurut sumber yang dilansir Paultan.org, (25/3/2015), harga akan berada di kisaran 500.000-680.000 baht, atau setara Rp 199-271 juta.
Jika PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) tertarik memasarkannya di Indonesia, indikasi besar mesin yang akan dipilih sama seperti spesifikasi di India, yakni 1.400cc bensin, agar bisa mendapatkan pajak lebih murah, atau masuk di kategori sedan di bawah 1.500cc.