TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dengan anjloknya ekonomi Indonesia semester satu, para Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM) otomotif berupaya keras menjaga nilai penjualan. Pada semester satu terjadi banyak penurunan penjualan hampir di semua kelas mobil, kecuali Low Cost Green Car (LCGC).
Memasuki semester dua para ATPM mengubah strategi penjualannya. Jika pada semester pertama para ATPM mengincar penjualan dari masyarakat kelas menengah kebawah, sekarang mereka menargetkan penjualan mobil menengah kelas atas untuk masyarakat mampu.
"ATPM sekarang mengincar profitabilitas, dengan merk baru tipe baru, untuk stimulan mencari pasar masyarkat mampu," ujar Direktur Pemasaran dan Pengembangan Jaringan Suzuki Indomobil Sales Davy J Tuilan di Booth Suzuki di Hall 9 Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Tangerang Selatan, Kamis (20/8/2015).
PT Suzuki Indomobil Sales mempunyai beberapa strategi meningkatkan pangsa pasar masyarakat kelas menengah atas. Salah satunya meningkatkan kualitas tim marketing dalam menjual setiap unit mobil dari setiap kelas.
"Kami meningkatkan sumber daya, salesman di lapangan bisa tidaknya menembus pasar, tidak lupa faktor penting fundamental," kata Davy.
Davy memaparkan kunci mendapatkan nilai penjualan dari masyarakat mampu adalah pelayanan purna jual."Layanan after sells, harga spare part. Quick maintanance, home service," ungkap Davy.
Davy menambahkan pihaknya tetap mengedepankan harga suku cadang yang murah bagi pelanggan. Davy pun menegaskan harga suku cadang setiap mobil Suzuki jauh lebih murah dibandingkan merk lainnya.
"Bisa diadu harga suku cadang kami lebih murah dibandingkan yang lain," kata Davy.