TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berbeda dengan penjualan mobil di pasar domestik, ekspor mobil nasional periode Januari-Juli 2015 tetap tumbuh. Namun melambatnya pertumbuhan ekonomi global membuat kinerja ekspor mobil tahun ini diprediksi tak sesuai target.
Jhonny Darmawan, Ketua III Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), bilang bahwa sejak awal tahun Gaikindo menargetkan ekspor mobil tahun ini bisa tumbuh 10 persen.
“Target ini diperkirakan berdasarkan target penjualan eskpor dari PT Toyota Manufacturing Indonesia (TMMIN) sebesar 10 persen. Sementara TMMIN cukup besar pangsa pasar ekspor mobilnya di Indonesia,” kata Jhonny saat dihubungi KONTAN, Selasa (1/9/2015).
Jhonny menegaskan, sejauh ini permintaan impor dari pasar negara tetangga masih cukup bagus. Walau ekonomi dunia sedang melemah, namun kondisi ini tak terjadi di semua negara.
“Sementara pabrikan nasional kita cukup banyak menyasar pasar di Timur Tengah dan Amerika Selatan. Permintaan dari sana kondisinya masih lebih baik dibanding di Amerika Serikat dan Eropa,” ujar Jhonny.
Walau demikian, Jhonny mengakui melambatnya pertumbuhan ekonomi global tetap berdampak bagi kinerja ekspor mobil nasional. Meskipun tetap tumbuh, sangat besar kemungkinan penjualan sampai akhir tahun tak sesuai target.
“Ekspor sampai Juli 2015 saja hanya tumbuh 5 persen dibanding Juli tahun lalu. Jadi memang ada kemungkinan penjualan akhir tahun tak akan sampai 10 persen dibanding tahun lalu,” pungkas Jhonny.
Berdasarkan data Gaikindo per Juli 2015, ekspor mobil nasional periode Januari-Juli 2015 mencapai 179.941 unit. Jumlah ini tumbuh 5,48 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sebanyak 120.335 unit merupakan ekspor mobil kendaraan utuh atau Completely Built Unit (CBU) dan 59.606 unit merupakan eskpor mobil kendaraan terurai Completely Knock Down (CKD). Tahun lalu, penjualan ekspor keseluruhan mencapai 310.583 unit.(Adhitya Himawan)