TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Masih ingatkah kalau Innova bensin sekarang berkode mesin 1TR-FE 2.000 cc yang diproduksi PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia(TMMIN) Sunter 1 Engine plant di Jakut. Sementara versi diesel berkode 2KD-FTV 2.500 cc Keduanya cukup andal untuk konsumsi lokal.
Namun ke depannya faktor efisiensi dan power jadi pertimbangan terkini. “Versi diesel terbaru suaranya sangat halus dan torsi besar,” tutur sumber yang dikutip OTOMOTIFNET yang enggan disebut namanya.
Enggak sulit melacak mesin dieselnya yang punya dua pilihan. Namun bagaimana 1 mesin bensin baru yang melengkapi Toyota Innova baru ini dengan 3 pilihan mesin?
Bahas dulu mesin dieselnya, bisa ditunjuk skenario aplikasi mesin New Toyota Fortuner berkode 2GD-FTV kapasitas 2.400 cc. Tenaganya jauh lebih besar yakni 150 dk pada 3.400 rpm dn torsi 400 Nm pada 1.600-2.000 rpm.
Bandingkan dengan 2KD-FTV Innova sekerang yang berkubikasi lebih besar 100 cc namun tenaganya cuma 102 dk di 3.600 rpm dan torsi 260 Nm sejak 1.600 rpm. Jadi kemungkinan paling besar tipe 2GD-FTV inilah yang dipasangkan pada engine bay Innova baru kelak, yakni tipe J, E, G dan V.
Namun sebenarnya ada satu pilihan lain yakni dapur pacu diesel tipe 1GD-FTV berkapasitas 2.800 cc bertenaga 177 dk/3.400 rpm dan torsi 450 Nm. Asyik lebih ngejoss kan? Ya tapi ini perkiraan saja barangkali bisa disematkan untuk Innova baru dengan tipe Q yang paling mahal.
Bagaimana dengan mesin bensin? Mengikuti tren Dual VVT-i, semestinya mesin lawas 1TR-FE sudah diganti. Melacak di pohon generasi mesin Toyota ada 3ZR-FE dengan kubikasi 2.000 cc. Powernya lebih besar yakni 143 dk/5.600 rpm dibanding 136 dk/5.600 rpm.
Mesin ini pertama muncul tahun 2007 dan masih digunakan contohnya pada RAV4 2013, Corolla untuk pasar Timur Tengah dan Corolla Altis di Indonesia. Konsumsinya bensin RON 92 rasio kompresi 10:1 lumayan irit, bisa tembus 13,4 l/km di Jepang