TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kendaraan multi guna bawah (low multi purpose vehicle/LMPV) berbodi boxy dengan “hidung pesek” Nissan Evalia tidak lagi bersinar pada 2015.
Penjualannya terekam “terjun bebas” tidak sampai 1.000 unit, padahal pada 2014 bisa mencapai hampir 3.000 unit.
Kini, aroma tidak sedap mulai tercium soal kelanjutan produksi dan penjualannya di Indonesia.
Volume segmen Low MPV dengan pintu geser memang kalah jauh dibanding model sekelas yang lebih populer seperti Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, Suzuki Ertiga, atau Honda Mobilio.
Di segmen itu penjualan Evalia paling kecil di antara dua pesaingnya, Suzuki APV Airbag dan Daihatsu Luxio.
Salah seorang sumber internal Nissan Motor Indonesia (NMI) mengindikasikan kelanjutan produksi Evalia di Indonesia “abu-abu”.
Sepertinya visibilitas penjualan mulai tidak memenuhi batas sehat produksi.
Satu hal yang memberatkan, Evalia tidak punya versi pikap kecil. Beda seperti APV dengan Mega Carry dan Luxio dengan pikap Gran Max.
Penjualan Evalia cuma mengandalkan model penumpang yang tidak lagi menemukan performa terbaik.
“Tahun ini kita masih produksi CKD (Completely Built Up) kira-kira 700 unit mungkin cuma sampai Juni. Setelah itu tidak tahu, masih belum jelas,” ujar sumber.
Sumber itu menjelaskan kecenderungannya masyarakat Indonesia tidak begitu menyukai MPV kecil dengan bodi mengotak.
Ia juga menyebut NMI sudah menyiapkan strategi untuk mengatasi kehilangan pasar Evalia, namun belum mau dijelaskan seperti apa.
Evalia merupakan produk global Nissan, yang dipasarkan di Jepang, Eropa, dan Amerika Serikat.