TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Naik sepeda motor berkapasitas mesin besar (moge) bisa menjadi mimpi sebagian orang. Bahkan akhir-akhir ini mulai jadi tren, dimulai dengan menjamurnya sepeda motor 250 cc yang menjadi pijakan awal untuk berpindah ke kapasitas lebih besar.
Kebanyakan membeli dengan sadar, bahwa dirinya menguasai penggunaan sepeda motor ber-cc besar. Namun banyak juga pembeli moge yang membeli sepeda motornya atas 'hasutan nafsu'.
Belum seberapa mahir, langsung beli kapasitas besar sebagai tunggangan pertama.
Inilah lima kesalahan paling populer untuk pengendara moge "newbie" alias pemula, berdasarkan rangkuman dari web About:
1. Motor Terlalu Besar
Memang lebih wah dan mentereng naik moge, dan tidak ada yang melarang.
Namun semakin tinggi kapasitas mesin, semakin kompleks pula tingkat pengendaliannya. Jika Anda pengguna pertama, belajarlah bertahap, mulai dari sport 250 cc, lalu naik ke cc di atasnya dan seterusnya.
Sepeda motor tidak seperti mobil yang teknik mengendalikannya relatif hampir sama, yakni duduk dan memegang kemudi. Sepeda motor punya gaya yang berbeda di setiap modelnya. Cari yang pas dan sesuai dengan gaya Anda lebih disarankan.
2. Terlampau Berani
Banyak penunggang baru yang pede langsung bawa moge di keramaian. Naik moge perlu beberapa skill yang harus dipelajari, misalnya melaju dengan kecepatan rendah, atau cara berbelok di putaran yang sempit.
Belajar dulu sampai mahir dengan sepeda motor Anda di kawasan yang tak terlalu sibuk. Ini akan secara tidak langsung menaikkan kadar keyakinan dan menyelamatkan nyawa.
3. Gagal Membaca Situasi
Naik moge dengan kemampuan yang di atas rata-rata butuh perlakuan ekstra, termasuk melaju dengan hati-hati.
Banyak ”pelatih” moge menyarankan untuk ”Look Ahead”, bukan karena cukup dengan melihat ke depan, tetapi lebih memperhatikan situasi yang mungkin bakal terjadi.
Ingat, antisipasi naik moge tak segesit naik bebek atau Skutik. Kadar berhati-hati dan membaca situasi harus terus dipertajam.
4. Pastikan Terlihat
Anda harus selalu memastikan orang lain melihat kehadiran Anda dengan tidak berada di dalam blind spot atau area yang tak terlihat.
Misalnya, saat sejajar dengan mobil, jangan terlalu rapat, pastikan bisa dilihat kaca spion, terutama saat Hujan.
Meletakkan dua jari pada tuas rem bisa dilakukan untuk waspada saat kondisi darurat, asal tidak menekannya terlalu kencang jika motor Anda tidak dilegkapi ABS. Jadilah pengendara yang terselip rasa ”penakut”, karena merekalah yang sering selamat.
5. Berkonvoi Sebelum Waktunya
Banyak pengendara yang terlalu senang dengan hobi baru, lalu ikut komunitas dan berkonvoi. Pilih rekan konvoi yang paham bahwa Anda adalah penunggang pemula.
Jika rombongan terlalu kencang dan Anda tidak kuasa mengejar karena tidak yakin, janganlah dipaksa.
Ingat, jangan ikut terlalu rapat, selalu beri jarak, dan menunggang tidak tepat di belakang (agak ke kiri atau ke kanan).
Penulis: Donny Apriliananda
Sumber: About.com