TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA- Dunia komunitas otomotif memang penuh warna. Tak hanya diwarnai oleh hadirnya komunitas penggemar bus yang gemar bepergian naik bus, tapi juga oleh riuhnya komunitas penggemar miniatur bus.
Mereka adalah para penggila bus yang mewujudkan obsesinya menjadi pengusaha bus dengan mengoleksi miniatur bus yang tampilan visualnya mendekati bus sebenarnya. Tentu saja dengan dimensi yang lebih kecil.
Komunitas penggemar miniatur bus yang tergabung dalam wadah Small Is Sexy (SIS), akhir pekan lalu, Minggu, 7 Februari 2016, menggelar acara jambore nasional di Kota Surabaya.
Acara jambore ini berlangsung meriah, dihadiri ratusan peserta dari berbagai kota di Tanah Air. Layaknya jambore komunitas otomotif, di jambore ini para peserta membawa serta koleksi miniatur busnya yang beraneka warna dan model.
Peserta yang datang antara lain berasal dari Jakarta, Padang, Bandung, Jogja, Semarang, Surabaya serta sejumlah kota lain di Jawa Tengah dan Jawa Timur dan Bali.
Ardi Prasetiadi, salah satu member SIS mengatakan, acara jambore ini digelar tahunan untuk menjalin silaturahim diantara sesama penggemar miniatur bus dari berbagai daerah di Tanah Air.
"Sebelum jambore dimulai, kita meeting point dulu di Terminal Bungurasih, Surabaya. Lalu bersama-sama kita datang ke lokasi jambore di kawasan Komando Armada Timur (Koarmatim) TNI AL di Tanjung Perak," kata Ardi.
Di lokasi jambore ini para peserta meletakkan semua koleksi miniatur busnya di satu titik menyerupai parade. Lokasi jambore pun berubah layaknya sebuah terminal bus.
Ada beragam miniatur menyerupai armada bus-bus pariwisata yang selama ini lalu lalang di jalanan.
Ada juga miniatur bus yang menyerupai bus malam, dan bus antarkota antarprovinsi dan dalam provinsi (AKAP-AKDP). Misalnya, PO Surya Bali, Akas II, Tunggal Dara, Pahala Kencana, Haryanto, Nusantara, Dali Mas, Rosalia Indah, dan lain-lain.
Dari model busnya pun beragam. Ada yang menyerupai Jetbus 2+ dari karoseri Adi Putro, Malang. Ada juga miniatur bus menyerupai model bus Legacy Sky dari Karoseri Laksana, Ungaran.
Peserta lainnya ada juga yang membawa miniatur bus ala Karoseri Tentrem, Malang. Tak sedikit peserta yang membawa miniatur replika bus-bus malam/bus AKDP jadul yang pernah berjaya era 1980-an.
Acara jambore diakhiri dengan ramah tamah di sebuah restoran.