TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR- Solo rider Jeffrey Polnaja yang sukses berkeliling dunia naik sepeda motor untuk mengkampanyekan perdamaian dunia lewat tagline Ride for Peace (RFP), menyambangi kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) di Kota Makassar, Sabtu (13/2/2016).
Di depan sekitar 500 anak muda kampus UMI, pria yang akrab disapa Kang Jeje ini memberikan motivasi agar anak muda Indonesia berani melakukan hal-hal besar yang patut diperhitungkan dunia.
"Dulu, ketika saya ingin memulai pejelajahan dunia, banyak orang bilang, saya akan pulang sebelum negara kesembilan. Tapi saya menjawabnya dengan 97 negara," kata Jeffrey.
Jeffrey mencontohkan dirinya yang baru saja pulang dari berkeliling dunia mengkampanyekan perdamaian dengan bersepeda motor seorang diri melintasi berbagai benua. Di rentang 2006 hingga 2008, Jeffrey telah menjelajahi 72 negara di kawasan Asia, Timur Tengah, Afrika, dan Eropa.
Di awal tahun 2012 Jeffrey Polnaja kembali melanjutkan perjalanan penjelajahannya.
Dia memulai perjalanan dari Paris, Perancis guna menjelajahi Eropa, termasuk menaklukan kawasan dingin di Siberia. Jeffrey kemudian masuk ke benua Amerika melalui Vancouver, Kanada setelah melintasi Samudra Pasifik.
"Siapa bilang kita (bangsa Indonesia) lemah? Kalau saya bisa menujukkan kegigihan Indonesia ketika menyampaikan pesan perdamaian dunia di 97 negara, mengapa kalian tidak bisa? Indonesia bangsa besar. Kalian semua bisa asal memiliki semangat pantang menyerah," ujar Jeffrey yang disambut sorak-sorai seisi auditorium.
Solo rider yang akrab disapa Kang JJ ini hadir di Makassar atas udangan produsen kelengkapan kegiatan alam terbuka Eiger dan Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) UMI. Di acara ini hadir pula pendaki tujuh puncak dunia Iwan "Kwecheng" Irawan.
Pembina Mapala UMI dan Staff Khusus Yayasan UMI Ir. Ichwan HL, M.Si yang hadir mendengarkan langsung presentasi Kang JJ dan Kwecheng merasa bangga Indonesia menyimpan pemuda-pemuda tangguh. "Ini mata kuliah yang sangat berharga bagi kami, bagi mahasiswa dan pecinta alam UMI. Semestinya kampus bisa mengundang orang-orang seperti Kang JJ dan Kwecheng lebih sering. Kekuatan bangsa Indonesia bukan paradoks," katanya.
Jeffrey sendiri berharap kehadiran RFP di Makassar bisa menginsiprasi pemuda-pemudi Sulawesi Selatan untuk menjadi jembatan mengobarkan semangat cinta Tanah Air dan perdamaian.
"Mahasiswa adalah kaum intelektual. Saya berharap mereka bisa menyampaikan pesan-pesan perdaiaman, setidaknya di daerah-daerah di Tanah Air yang masih menyimpan benih-benih konflik horizontal," katanya.