TRIBUNNEWS.COM – Konsumen di China lebih suka membeli mobil secara tunai. Kondisi ini berkebalikan dengan di Indonesia.
Seperti yang diungkapkan General Manager Liuzhou Suanxhin yang menjual mobil buatan SGMW, Zhong Zhen, bahwa sekitar 75 persen pembeli mobil di China beli dengan cash keras. Sisanya dengan cicilan.
"Orang-orang di China akan menabung dulu sampai punya uang. Dari uang yang dikumpulkan itu, mereka membeli mobil," ujarnya, Jumat (19/2/2016).
Konsumen China tidak suka membeli mobil dengan cara mencicil. Menurut Zhong Zhen, membeli dengan utang dianggap membebani karena harus membayar bunga cicilan.
Adapun besaran bunga cicilan jika konsumen pinjam ke bank adalah sebesar 3,3-5 persen. Sementara itu jika menggunakan leasing, beban bunga yang ditanggung 9-12 persen.
Kondisi ini berbeda dengan yang terjadi di Indonesia, di mana pembelian secara kredit masih mendominasi. Yakni dengan persentase di atas 50 persen.
China adalah salah satu pasar otomotif terbesar di dunia. Pada tahun lalu, jumlah mobil yang terjual di negara ini sebanyak 24 juta unit.
Menurut Network Development Director SGMW Indonesia Nathan Sun, melambatnya perekonomian di China tidak terlalu berdampak terhadap penjualan mobil.
"Konsumen tetap membeli mobil. Tidak seberat tahun 2008, di mana penjualan mobil turun drastis," jelasnya.