News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Menjajal Sensasi Mengemudikan Volkswagen Beetle Cabriolet 1.4 TSI di Indonesia

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-  Mobil yang satu ini lebih dari sekadar alat transportasi. Ia merupakan benda ikonik yang menjadi obyek ikatan emosionil antara mobil dengan pemiliknya. Makanya, Auto Bild mencoba Volkswagen Beetle Cabriolet 1.4 TSI di Indonesia. Bagaimana rasanya?

Gaya atap terbuka alias cabriolet bukanlah hal baru bagi Volkswagen (VW) Beetle. Pada 1949 VW telah menghadirkan Beetle Cabriolet, hingga generasi kedua hadir pada 2002.

Unit yang kami coba saat ini ialah perawakan baru dari Beetle, ditambah dengan hadirnya warna baru, yaitu orange yang membuat ia tampil lebih menarik.

Secara desain tidak ada perbedaan mencolok dengan varian Beetle lain nya. Namun ketika melirik mata ke bagian atas, barulah Anda melihat sesuatu yang berbeda dari Beetle ini. Yup, atap berba han kanvas yang dibalut dengan warna hitam menghiasi Beetle Cabriolet hingga ia terlihat eksklusif dibandingkan varian Beetle lainnya.

Soft-top ialah sebutan atap tersebut. Hal itu dikarenakan ia menggunakan bahan yang lunak untuk bagian atap. Berbeda dengan Daihatsu Copen yang juga berjeniskan cabriolet, namun ia menggunakan atap keras (hard-top) untuk bagian atapnya.

Meski ia menganut gaya klasik dari pendahulunya, Beetle terbaru bertabur dengan teknologi yang ada saat ini. Buktinya pada headlamp yang berbentuk bulat menggunakan lampu proyektor dengan ornamen lampu LED yang mengitari hampir setengah lingkaran tersebut.

Volkswagen berhasil menampilkan keselarasan karena interiornya berwarna orange yang sama dengan bodi. Itu terlihat pada bagian doortrim, setir dan dasbor.

Impresi ketika menggenggam lingkar kemudi yang dimilikinya, terasa sangat kecil hingga tangan yang berukuran kecil pun mampu menggenggamnya.

Berbeda dengan mobil berlabel sport, biasanya ia memiliki diameter lingkar kemudi yang besar. Hal ini menandakan bahwa Beetle asyik digunakan oleh siapa pun, termasuk kaum hawa.

Beetle memiliki dasbor yang sederhana. Hal ini terlihat dari sistem pengaturan sistem pendingin udara yang masih menggunakan knop putar. Tapi jangan khawatir, ia sudah menganut climate control, dengan layar informasi yang terintegrasi dengan headunit.

Untuk membuatnya tam pil telanjang tanpa atap, cukup dengan menekan tombol yang terletak di bagian atas, berdekatan dengan spion tengah. Kami pun dengan sengaja menghitung waktu untuk proses membuka atau menutup atap tersebut. Hasilnya adalah tempo 8 detik untuk membuka atap atau menutupnya kem bali.

Akomodasinya memang terbilang terbatas. Karena sejatinya ia bukanlah sebuah kendaraan yang fokus untuk mengangkut penumpang, melainkan kendaraan yang menunjukan sisi lifestyle dari sang pemilik. Jadi wajar jika bangku baris kedua memiliki space terbatas.

Untuk membuka bagasi belakang, cukup dengan me narik emblem logo VW yang berfungsi juga sebagai tuas untuk membuka bagasi. Walau pintu bagasi ter masuk kecil, namun ketika dibuka, space bagasi yang tersedia cukup untuk menampung barang bawaan untuk bepergian jauh.

Beetle Cabriolet yang kami coba memiliki unit ber kapasitas 1.390 cc dengan tenaga sebesar 160 dk dan torsi puncak 250 Nm pada putaran mesin 1.500-3.500 rpm. Output yang terhitung cukupan un tuk menghela tubuhnya

Tidak hanya itu ia juga menggunakan transmisi DSG yaitu transmisi dual clutch yang mampu melakukan perpindahan gigi secara singkat. Tak lupa paddle-shift di balik lingkar kemudi.

Tak kalah menarik adalah handling yang terasa cukup presisi. Wajar jika bantingan suspensi terusik, hingga ia terasa keras saat melewati jalanan berlubang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini