TRIBUNNEWS.COM, BANYUWANGI – Rombongan Indonesia Off-road eXpedition (IOX) Jogja – Bali (JOLI) 2016 Dirtbike telah menghabiskan ekspedisi di Pulau Jawa yakni Joigjakarta dan Jawa Tengah dan Jawa Timur untuk berikutnya melanjutkan perjalanan ke Bali.
Memasuki kawasan Jawa Timur, para off-roader disuguhi berbagai track dan pemandangan indah sepanjang Jalur Lintas Selatan mulai pesisir Pantai Pelang Trenggalek, kemduian menikmati sunrise Pantai Sine Tulungagung hingga masuk Kota Batu.
Puas main di jalur pantai, peserta IOX Dirtbike menyusuri kawasan Gunung Bromo lalu ke Gunung Semeru dan menyambangi daerah Tumpang, Pantai Ngrawan, Kebun Teh Kertonowo dan Silosanen.
Di IOX JOLI 2016 Dirtbike 67 peserta dibagi dalam beberapa tim yakni Orang Utan, Macan, Rajawali, Buaya, Elang dan Jalak termasuk official. Mereka datang dari berbagai daerah dan diundi sehingga di di setiap tim mempunyai kedekatan silaturahmi sesama lainnya.
Daya tarik event IOX JOLI 2016 ternyata memancing perhatian para pemimpin daerah untuk bisa dikunjungi off-roader seperti di pendopo walikota Batu dan kabupten Lumajang. Mereka menjamu para off-roader sambil memperkenalkan potensi yang ada di daerahnya.
Setelah disuguhi pemandangan pantai dan keindahan padang Savana Gunung Bromo serta jalur di kaki Gunung Semeru, off-roader harus bisa melewati track di kawasa Taman Nasional Meru Betiri yang membuat mereka bersusah payah keluarnya.
“Kita menemukan jalur yang esktrem di kawasan Taman Nasional Meru Betiri di hari ke-11 dan banyak peserta bermalam di hutan dan masuk pagi harinya saking beratnya medan. Inilah salah satu tantangan di IOX untuk memberikan pengalaman bagaimana survive di hutan dan dekat dengan alam,” kata Teddy Wibowo, koordinator IOX JOLI 2016 Dirtbike, Jumat (4/3/2016)
Sekali lagi motor Kawasaki KLX450R pacuan para official ikut membuktikan ketangguhannya menghadapi jalur esktrem didukung dengan apparel dari AHRS. Jawa Timur menjadi tantangan utama di perjalanan IOX JOLI 2016 Dirtbike karena pihak komite telah melakukan survey dengan memadukan berbagai medan, tanah, bebatuan, padang pasir, kebun teh hingga hutan lindung.
Di perjalanan ekspedisi yang menghabiskan waktu lama, para peserta dituntut tidak sekadar prima yang baik dan juga harus menyimpan enerji agar tidak turun dan tetap menjaga kekompakan dengan anggota timnya khususnya pada ada saat mengalami kendala.
“Kita juga tidak selalu memaksakan peserta untuk mengikuti jalur bila itu berbahaya atau karena suilitnya medan ini untuk menghemat tenaga dan juga stamina karena berbagai trek dilalui. Kita juga merancang jalur tidak selalu ekstrem, namun diselingin fun off-road bahkan aspal namun memiliki pemandangan di sekitarnya yang indah,” jelas Teddy lagi.
Perjalanan IOX JOLI 2016 akan berakhir di Bali di mana pada Jumat (27/2) seluruh rombongan telah menyeberang ke Pulau Dewata memasuki Bendungan Palasari kemudian ke Kintamani dan finis di kawasan Garuda Wisnu Kencana Bali.