Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Tak dipungkiri, Jaguar F-Type S Coupe yang kinin resmi dipasarkan di Indonesia memang memiliki tampang yang begitu agresif.
Sebagai salah satu sports car terindah di dunia, Jaguar F-Type S Coupe dibekali desain yang memikat. Kesan tajam terpancar dari sorot lampu utama HID dengan DRL LED yang sayang masih mirip sorot Jaguar XE.
Di bagian bawahnya, hadir bumper dengan lekuk yang agresif. Sementara dari sisi samping kita bisa mendapatkan kesan roadster yang kental.
Di sisi samping F-Type juga terlihat gaya mengadopsi pelek bintang warna hitam dibungkus ban 255/35 R20 (Depan), 290/30 R30 (Belakang).
Lanjut ke belakang, kita akan mendapatkan suguhan lebih agresif dengan desain buritan yang dihias diffuser tegas dan dua lubang knalpot bersemayam di tengahnya.
Oh ya ada juga sayap belakang kecil di belakang. Selain mengepak otomatis saat mobil dipacu kencang di atas 100 km/jam, ia juga bisa dinaik-turunkan manual via tombol di konsol tengah.
Pengalaman berkendara dengannya
Jangan Anda berharap mendapatkan kenyamanan yang terbaik saat mengendarai Jaguar F-Type S Coupe. Bantingan suspensi mobil ini tergolong keras, meski di mode Normal sekalipun.
Namun positifnya saat melaju, mobil lebih mudah dikendalikan
Bantingan suspensi ini bahkan terasa lebih keras saat kami memlih mode berkendara Dynamic. Namun hal ini dibayar F-Type dengan handling yang tajam dan kontrol setir yang mudah.
Anda akan dibuat percaya diri saat melaju di kecepatan tinggi sekalipun.
Bahkan saat harus berhenti mendadak, mobil ini menjamin tingkat pengereman terbaik. Terbukti saat deselerasi berhenti total dari kecepatan 100 km/jam, mobil mobil hanya bergeser sejauh 40 meter saja.
Ini tidak berlebihan karena F-Type sudah mengadopsi teknologi pengereman dari dunia balap. Bagian ini didukung rem karbon keramik dengan 6-piston kaliper di depan dan 4-piston kaliper di belakang.
F-Type juga punya fitur kontrol stabilitas yang disebut Jaguar Adaptive Dynamics yang turut membantu kami berkendara dengan baik.
Terasa sekali saat membelok di kecepatan tinggi, tubuh F-Type terasa rigiditasnya. Selain upaya kami mempertahankan posisi setir, terasa juga upaya komputer membaca perubahan yang terjadi pada bodi.
Alhasil, setir memberikan feedback yang sesuai dengan pengendalian lewat suspensinya untuk menghilangkan gejala limbung.