TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sepanjang 2013, Mitsubishi masih berhasil menjual Outlander Sport dengan hasil 4.706 unit atau sekitar 390 unit per bulan.
Masuk ke 2014, penjualan SUV menengah ini terus menurun, hanya tercatat 3.888 unit atau 320 unit per bulan.
Selanjutnya, pada 2015, tren penjualan tidak kunjung membaik, Mitsubishi hanya berhasil menjual 2.290 unit atau 190 unit per bulan.
Data termutakhir, periode dua bulan pertama 2016, total penjualan Outlander Sport tercatat cuma 379 unit, masing-masing 161 unit (Januari) dan 218 unit (Februari).
Dengan kinerja penjualan yang kecil, sulit bagi KTB untuk mempertahankan perakitan Outlander Sport di Indonesia, karena tidak masuk skala ekonomi.
Selain itu, rencana KTB meluncurkan model terbaru “mobil sejuta umat” bergenre low multi purpose vehicle (LMPV) bakal ikut mempengaruhi kinerja Outlander Sport di pasar.
Pasalnya, LMPV yang disiapkan Mitsubishi akan kental nuansa SUV atau crossover. Bisa dibilang akan head to head dengan Honda BR-V nantinya.
Jika lebih baik KTB memilih mendorong all-outLMPV yang bakal dipamerkan Agustus 2016, dan mulai dijual pertengahan 2017 mendatang, ketimbang mepertahankan Outlander Sport.
Menyangkut analisa ini, Imam mengatakan, kalau ada perbedaan segmen antara LSUV dengan LMPV.
Urusan jualan, KTB masih terus optimis akan kinerja Outlander Sport di Indonesia.
“Kami masih berusaha agar penjualannya meningkat,” ucap Group Head MMC Sales Group MMC Marketing Division PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), Imam Choeru Cahya.