TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Spin merupakan kendaraan multi guna bawah (Low Multi Purpose Vehicle/LMPV) andalan Chevrolet di Indonesia.
Merujuk data wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), jualannya terus turun setelah pabrik di Pondok Ungu, Bekasi, berhenti beroperasi pada pertengahan tahun lalu.
Sebagai bukti, sepanjang 2014 penjualannya tembus 7.475 unit, sedangkan tahun lalu hanya 3.552 unit atau merosot 52,4 persen. Bahkan, dua bulan pertama 2016 sama sekali tidak terjual alias nol.
Penurunan itu bisa dimaklumi, sebab LMPV tersebut sudah tidak lagi diproduksi di pabrik milik General Motors (GM) Indonesia. Lantas, apakah sekarang model itu masih dijual di Indonesia?
Yuniadi Haksono Hartono, GM Indonesia-Chevrolet External Affairs & PR Director, mengatakan, pihaknya masih mempelajari Spin.
Sebab setelah proses perakitannya dihentikan, tidak ada stok lagi tersedia.
Setelah pabrik Pondok Ungu tutup, praktis GM hanya merakit Spin di Brazil. Selain itu, India juga dikabarkan akan menggantikan posisi Indonesia sebagai basis produksi Spin untuk Asia.
“Belum tahu juga nantinya mau diimpor dari mana, jadi belum ada sampai sekarang," ungkap Yuniadi seperti dikutip KompasOtomotif, Kamis (17/3/2016) malam.
Konsumen yang niat membeli, kata Yuniadi, belum bisa. Tetapi, masih bisa membawa pulang Chevrolet model lainnya, salah satunya crossover Trax yang diharapkan bisa diterima masyarakat Indonesia.
“Belum tahu sampai kapan, yang jelas kita pelajari semua. Bahkan setiap produk yang akan kita bawa ke sini (Indonesia) selalu dipelajari dengan baik,” ungkap Yuniadi.