TRIBUNNEWS.COM – Seorang korban kecelakaan mobil di wilayah Georgia, Amerika Serikat, Wentworth Maynard, menggugat aplikasi media sosial “Snapchat”, terkait tragedi yang menimpanya.
Korban mengklaim aplikasi tersebut memotivasi pengemudi untuk bertindak ceroboh sehingga mengakibatkan mobilnya ditabrak dan menyisakan cedera otak permanen.
Seperti dilansir laman New York Daily News, Jumat (29/4/2016), pengacara Maynard mengatakan Snapchat adalah "penyebab penting" dari kecelakaan itu.
Fitur "Snapchat Speed Filter" yang ada pada aplikasi tersebut, mendesak pengguna menunjukkan kecepatan mobil mereka saat berkendara.
Aplikasi tersebut akan memberi penghargaan untuk pengguna, yang selfie saat memamerkan kecepatan mobil mereka.
Christal McGee (penabrak) bersama tiga penumpang di dalam Mercedes-Benz C230, meluncur di jalan di lebih dari 100 mph saat mengambil foto narsis dengan “Snapchat Speed Filter”.
Sebelum akhirnya menabrak korban yang ada di dalam Mitsubishi Outlander.
“Snapchat memasukkan sesuatu yang sangat berbahaya di pasar, tanpa peringatan atau perlindungan, dan terkesan masa bodo akan akibatnya," tutur Shane Peagler, pengacara Maynard.
Gugatan yang diajukan korban, Maynard bersama dengan pengacaranya, menuntut ganti rugi , dengan nilai sebesar 16 miliar dolar Amerika.
Pada saat kejadian, penabrak, McGee, masih saja sempat-sempatnya melakukan Snapchat dengan mengatakan, “Untung saya masih hidup”.
Sampai saat ini, pihak Snapchat masih enggan berkomentar. Sebaiknya jangan bermain-main ketika berkendara, akan fatal akibatya.