TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- BMW Group Indonesia belum berencana memproduksi Mini di dalam negeri. Perakitan kendaraan yang saat ini berjalan masih fokus untuk mobil-mobil BMW.
Perakitan sudah dimulai sejak 2011, hingga saat ini lebih dari 8.500 unit BMW telah dirakit lokal.
BMW tidak memiliki pabrik Indonesia. Perakitan kendaraannya menggunakan fasilitas milik anak perusahaan Astra International, PT Gaya Motor, di kawasan Sunter, Jakarta Utara.
Sampai sekarang, BMW sudah mengucurkan dana sebesar Rp 160 miliar untuk merakit SUV X1, X3, X5, serta sedan Seri 3 dan Seri 5. Sejak awal memang Mini tidak terlibat dalam strategi itu.
“Sampai dengan saat ini belum (produksi lokal Mini), semua masih diproduksi di Oxford,” kata Head of Corporate Communication BMW Group Indonesia, Jodie O’tania, di Jakarta, Rabu (22/6/2016).
Selama ini, produksi bodi, pengecetan, dan perakitan akhir Mini dilakukan di Oxford, Inggris.
Tempat kelahirannya itu belum berubah walaupun Mini sudah diambil alih oleh BMW pada 1994. Mini sekarang dijual di lebih dari 110 negara.
Oxford mendapat suplai dari pabrik Mini lain di Inggris, yaitu di Hams Hall yang membuat mesin dan di Swindon sebagai tempat pengepresan bodi.
Jodie memaparkan salah satu penyebab keputusan tidak membuat Mini diproduksi di dalam negeri terkait nilai historis. Mini sangat identik gaya British, esensi nilai itu yang dipertahankan.
Tapi sebenarnya tidak selalu begitu. Mini punya pabrik di luar Inggris, salah satunya di Austria yang melahirkan Countryman.
Bahkan, pabrik Mini terdapat di luar Eropa, yaitu di India dan Thailand. Kedua negara itu juga memproduksi Countryman.
Penulis: Febri Ardani Saragih