News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bus Jetliner High Decker dan Semi High Decker, Sama Bongsornya Tapi Beda di Tinggi Body

Penulis: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Deretan bus Jetliner semi highdecker produksi Karoseri Rahayu Santosa di Nanggewer, Bogor, siap kirim ke pemesan.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Karoseri bus Raya Santosa di Bogor sejak 2015 agresif memasarkan bus bertipe jangkung, dengan dimensi bodi lebih tinggi, lebih panjang dan berdaya angkut lebih besar yang diberi nama Jetliner di pasar transportasi Indonesia.

Langkah ini dilakukan untuk merespon kebutuhan pengusaha angkutan bus, baik pengusaha angkutan bus pariwisata maupun bus antarkota yang membutuhkan bus berdaya angkut lebih besar dengan ditenagai mesin berkapasitas lebih besar, menyusul rampungnya sejumlah proyek ruas tol di Tanah Airm terutama di Pulau Jawa.

Rahayu Santosa memproduksi bus jangkung ini dengan nama Jetliner.

Chrystianto Sutardi, Manajer Marketing Karoseri Rahayu Santosa mengatakan, pihaknya memasarkan Jetliner dalam dua versi. 

Masing-masing Jetliner semi high decker dan Jetliner high decker. Ada perbedaan khusus pada keduanya.

Jetliner semi high decker memiliki tinggi bodi 3,7 sampai 3,8 meter. Model bus ini bisa diaplikasikan pada sasis bus 'tiupe biasa-biasa saja' yang saat ini banyak dipakai oleh operator bus.

Misalnya, pada sasis Hino R235, R260, R285, atau Mercedes-Benz OH 1526, OH 1526, OH 1626  atau sasis bus generasi sekelasnya dengan horse power di bawah 300 dan dengan gross vehicle weight (GVW) 15-16 ton.

Karenanya, Jetliner semi-highdecker ini dirancang memiliki panjang maksimal, mengacu pada regulasi yang ditetapkan Kementerian Perhubungan, hanya 12 meter.

Sementara, pada tipe Jetliner highdecker, tinggi badan bus dirancang maksimal hingga 3,9 meter dengan panjang bodi bus maksimal 13,5 meter, mengacu pada ketentuan regulator. 

Tipe ini bisa diaplikasikan pada bus-bus bertenaga besar seperti Mercedes-Benz OH 1830, OH 1836, atau kelas diatasnya seperti OH 2542.

Bisa juga diaplikasikan pada sasis Scania K310IB, K360IB atau K410 IB dengan GVW 18 ton ke atas.

Untuk kedua varian bus Jetliner ini, Rahayu Santosa memasarkannya dengan harga jual mulai Rp 500 jutaan, di luar harga pembelian mesin dan sasis, AC dan fitur tambahan yang sifatnya opsional pemesan.

Kesamaan keduanya, di bagian kaca depan sama-sama menggunakan kaca tipe ganda. Pada Jetliner high decker kaca bagian atas tampil lebih lebar, menyesuaikan bodi yang lebih tinggi dari varian semi high decker.

Direktur Teknik Karoseri Rahayu Santosa Soeyono mengatakan, Jetliner merupakan usaha karoserinya untuk melahirkan kembali legenda bus tipe ini di pasar Indonesia.

Nama Jetliner pernah menjadi sangat populer di era 1990-an ketika tipe bus ini dioperasikan oleh Perusahaan Otobus (PO Lorena untuk armada bus malam lintas Pulau Jawa, Bali dan Sumatera.

"Saat itu kita memproduksi tiga model Jetliner, Setra dan Euroliner. "Model Jetliner dan Setra banyak dipesan PO Lorena dan Euroliner dipesan PO Kramat djati. Sekarang kami ingin membangkitkan legenda tersebut dengan merilis Jetliner model terbaru," kata Andy Budiman, Presiden Direktur Karoseri Rahayu Santosa.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini