TRIBUNNEWS.COM, KARAWANG – PT Astra Daihatsu Motor (ADM) menjadi satu-satunya produsen mobil di Indonesia yang punya pusat fasilitas riset dan pengembangan (R&D).
Pada 2019, cabang usaha Grup Toyota ini, menargetkan bisa memproduksi mobil dengan status “100 persen” buatan Indonesia.
Ucapan ini disampaikan oleh Presiden Direktur ADM Sudirman Maman Rusdi kepada Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman, ketika berkunjung ke pabrik ADM di Karawang, Jawa Barat, Rabu (24/8/2016).
" Harapan saya, walaupun beliau [Presdir ADM Sudirman Maman Rusdi] mengatakan pada 2019, saya minta pada 2018 Astra dapat memproduksi mobil Indonesia dari desain sampai komponennya," ujar Irman, dalam keterangan resmi.
Fasilitas Daihatsu ini digunakan buat merakit model Low Cost Green Car (LCGC) Ayla-Agya dan yang terbaru Sigra-Calya.
Selain perakitan, di lokasi yang sama berdiri juga pusat riset dan pengembangan. Fasilitas itu yang pertama ada di Indonesia.
Sejarah Daihatsu dimulai sejak Astra International mulai menjual mobil kompak asal Jepang ini pada 1973.
Lantas pada 1976 Astra International mendirikan divisi bisnis Daihatsu. Setelah itu berdiri tiga perusahaan wakil Daihatsu, yaitu Daihatsu Indonesia (1978), Daihatsu Engine Manufacturing Indonesia (1983), kemudian National Astra Motor (1987).
Ketiga perusahaan lantas itu merger menjadi Astra Daihatsu Motor pada 1992.
“Saya salut, surprise, setelah melihat berbagai fasilitas di sini. Astra ternyata telah banyak melakukan pendalaman industri otomotif, bahkan sudah jauh lebih dari yang diperkirakan oleh banyak orang,” kata Irman.
Saat ini kandungan lokal tertinggi pada model Daihatsu ada pada Sigra yang mencapai 94 persen.
Irman berharap Astra, lewat Daihatsu, bisa memproduksi mobil yang sepenuhnya berasal dari karya anak bangsa.
Harapan besar tentu datang dari pusat riset dan pengembangan yang dimiliki.
Di fasilitas itu ada 160 insinyur yang bekerja aktif merancang produk sesuai kebutuhan masyarakat. ADM juga punya sirkuit pengujian dengan 24 model jalan yang berbeda khas Nusantara.
Presiden ADM Sudirman Maman Rusdi mengatakan kepada Irman hal itu bakal tercapai pada 2019, namun diminta bisa terjadi lebih cepat.
“Harapan saya, walaupun beliau mengatakan 2019 tapi kalau bisa 2018, kita bisa memproduksi mobil Indonesia yang mulai desain hingga semuanya dari Indonesia,” ucap Irman.