TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di saat para produsen sepeda motor mengejar target penjualan jelang tutup tahun, di situlah biasanya keuntungan ganda bisa diperoleh konsumen.
Pasalnya, segala cara akan dilakukan berbagai merek untuk mengikis stok dan menutup kekurangan yang tak bisa dicapai pada semester pertama.
Hal ini ditegaskan Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Gunadi Sindhuwinata, sisa empat bulan 2016 harus dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh semua merek sepeda motor untuk menciptakan pertumbuhan.
”Sayangnya, stimulus yang bisa kami realisasikan saat ini cuma perang iklan. Tidak ada yang lain, karena kita tergantung kekuatan dan daya beli. Dalam artian, akan banyak merek perang hadiah untuk menarik konsumen,” ujar Gunadi di Jakarta (8/9/2016).
Para anggota AISI masih punya satu kesempatan besar untuk menggenjot penjualan, yakni diselenggarakannya Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2016 yang siap digeber pada 2-6 November mendatang.
Meski tak bisa dijadikan ukuran pertumbuhan, namun harapannya, lanjut Gunadi, ajang ini juga bisa menjadi salah satu stimulus untuk membangkitkan pasar kendaraan roda dua tahun ini, bahkan bisa juga tahun depan.
”Dari sini (IMOS), orang memang tak selalu membeli sepeda motor. Mungkin menunda pembelian, atau melihat produk baru. Tapi kan transaksi bisa di mana-mana, kalau tidak di IMOS, setelah itu bisa datang ke diler. Harapan kami ke sana,” ujar Gunadi.
Tahun ini, AISI sudah mengoreksi target penjualan setahun, dari 6,2 juta unit menjadi 6 juta unit. Sampai Juli 2016, perolehan masih di kisaran 3 juta unit.
Mengejar 3 juta unit sisanya memang cukup berat, namun Gunadi menekankan bahwa masih ada kesempatan.