TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banyaknya beragam produk pelumas mesin untuk mobil membuat konsumen leluasa untuk memilih.
Spesifikasi pelumas dan harga bisa disesuaikan dengan kebutuhan kendaraan dan kemampuan isi dompet. Tapi, jangan sekali-kali gemar melakukan eksperimen setiap kali mengganti oli, mengapa?
Iwan Abdurahman, Repair Service Manager Workshop Department Technical Service Division PT Toyota Astra Motor, mengatakan, berdasarkan pengalaman konsumen yang pernah datang ke bengkel resmi Toyota, ada kejadian menarik.
Si pemilik mobil gemar gonta-ganti merek pelumas, membuat permasalahan baru pada mesin.
“Sekarang analoginya begini, setiap ganti pelumas, tidak akan semua cairan itu keluar dari ruang mesin. Cairan akan ada yang tersisa, menempel di piston dan bagian lain. Jika gonta-ganti pelumas terus, maka akan banyak bahan kimia yang tercampur di dalam mesin,” kata Iwan di Garut, Kamis (8/9/2016).
Kondisi ini bakal membuat kinerja mesin jadi berat, karena campuran yang terjadi menciptakan cairan yang pekat.
“Nanti, pelumas itu berubah menjadi seperti balsem, bisa dicolek pake ujung jari. Kalau sudah seperti ini, menggunakan cairan engine-flush saja tidak akan bersih ruang mesin,” kata Iwan.
Untuk itu, ketika memilih pelumas, ada baiknya untuk tetap setia pada satu pilihan. Boleh diganti, tetapi setelah melalui beberapa kali interval penggantian terlebih dahulu.