TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Aliansi Nissan Motor Co. dengan Mitsubishi Motors kini mengarah ke kerjasama produksi mobil ramah lingkungan dan kendaran multi guna (Multi Purpose Vehicle/MPV) untuk pasar Asia Tenggara.
Bahkan, disebutkan kalau produk tersebut hasil produksi Mitsubishi di Indonesia, tahun depan dengan kesepakatan original equipment manufacturer (OEM).
Apa tanggapan PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) sebagai Agen Pemegang Merek (APM) Mitsubishi di Tanah Air?
Hisashi Ishimaki, Presiden Direktur PT KTB pun mengakui adanya pernyataan tersebut. Sebab, pekan lalu sudah diumumkan secara resmi di Tokyo, Jepang.
"Tetapi sejauh ini belum ada perjanjian lebih lanjut lagi terkait hal itu (MMC dengan Nissan Motor)," ucap Ishimaki usai peresmian diler mobil penumpang Mitsubishi di Kudus, Jawa Tengah, Kamis (27/10/2016).
Dia menjelaskan, mungkin di Jepang sudah ada kesepakatan lain. Sebab, semua itu merupakan ranah masing-masing prinsipal, sehingga dirinya tidak punya kapasitas lebih untuk menjelaskan hal tersebut.
"Saya tidak mengikuti diskusi atau perjanjian ketika itu. Jadi silahkan mengecek di siaran resmi yang sudah diterbitkan oleh masing-masing merek," ujar pria asal Jepang itu.
Kemitraan keduanya menurut Nikkei, Minggu (23/10/2016) bertujuan memanfaatkan skala ekonomi dalam pengadaan dan produksi.
Langkah ini sudah jelas bisa memangkas biaya dan mempertajam permainan kedua merek itu dalam persaingan keras di industri otomotif dunia.
Mitsubishi sendiri di Indonesia sudah siap memproduksi "MPV sejuta umat" tahun depan. Sekarang, unitnya sedang diuji di Jepang, sebelum mulai dirakit akhir 2017 di Greenland International Industrial Centel (GICC), Deltamas, Cikarang Pusat, Bekasi, Jawa Barat.
Penulis: Aditya Maulana