TRIBUNNEWS.COM - Kualitas mobil merek Mercedes-Benz atau di Indonesia biasa disebut Mercy sudah diakui di seluruh dunia.
Namun, bagaimana bila Mercy itu adalah bekas taksi? Tak bisa dipungkiri, selama ini sebagian orang masih ragu akan kualitas mobil eks taksi.
Keraguan itu langsung ditepis oleh My Benz Community, klub mobil yang mayoritas anggotanya merupakan pemilik Mercy eks Silver Bird, perusahaan taksi dari Blue Bird Group.
My Benz Community sendiri baru berdiri pada 25 Maret 2016 lalu. Klub ini awalnya dilahirkan sebagai tempat sharing bagi para pemilik Mercy eks Silver Bird.
Seiring waktu, pemilik Mercy kalangan umum pun turut bergabung. Ternyata, tidak ada perbedaan kualitas antara Mercy eks taksi dengan mobil pribadi.
"Saya pun sempat bertanya-tanya, apa iya mobil eks taksi itu bisa worthed. Tapi begitu dicoba, nyaman kok. Sampai sekarang saya udah pake hampir setahun sangat nyaman," ujar Ketua I My Benz Community, Dicky Wirawan, di sela-sela nobar Piala AFF Indonesia versus Thailand di Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (14/12) malam.
Dicky menuturkan, awal berdiri My Benz beranggotakan 15 orang. Selang beberapa bulan, anggotanya bertambah menjadi 30-an orang.
Rata-rata mereka pemilik Mercedes-Benz E 200 Kompressor. Namun, mereka terbuka untuk pemilik Mercy model lain.
"Kita tidak fanatik pada model tertentu. Mau model apa aja, kalau mau gabung, ayo gabung. Tidak ada syarat tertentu. Cukup punya Mercy, langsung gabung secara gratis," kata dia.
Dikatakan Dicky, memiliki Mercy eks Silver Bird punya banyak keuntungan. Selain harganya lebih murah, pembeli pun diberi garansi selama tiga bulan atau 30.000 KM.
Pemilik pun tak perlu pusing untuk perawatan karena diberi referensi bengkel rekanan dengan menawarkan suku cadang terjangkau.
Dia menambahkan, selama beberapa bulan berdiri, My Benz Community sudah melakukan berbagai kegiatan, seperti off-road, kongkow tiap Sabtu, kegiatan sosial, dan lain-lain.
Rencananya, tahun 2017 mereka akan mengadakan turing Tour De Java dengan rute Jakarta-Bandung-Semarang-Jogja-Surabaya-Bali (p/p). (*)