TRIBUNNEWSCOM, JAKARTA - Nissan Motor Indonesia (NMI) mengaku bisa memboyong Note terbaru, yang lebih dulu meluncur di Thailand, Selasa (17/1/2017).
Performa penjualan NMI yang sedang lemah bisa terbantu dengan hadirnya hatchback andalan ini.
Meski potensial, pihak NMI mengaku masih belum memutuskan mau menyasar ke segmen mana Note, jika jadi dipasarkan ke Indonesia.
Pasalnya, di Thailand Note disejajarkan dengan rival, seperti Honda Jazz atau Toyota Yaris. Lantas bagaimana untuk pasar Indonesia?
“Segmennya apa sebenarnya, akan terkait dengan penyetelan harga juga. Jadi saya belum bisa beberkan. Nissan belum memutuskan memasukkan Note, masih dalam studi, masih ada kemungkinan bisa masuk, tapi bisa juga tidak,” ujar Budi Nur Mukmin, General Manager Marketing Strategy and Product Planning NMI seperti dikutip kompas.com, Jumat (20/1/2017).
Namun, saat ditanyakan apakah harganya akan sama atau tidak berbeda jauh dengan yang ada di Thailand, khususya karena adanya ASEAN Free Trade Area (AFTA), Budi masih menampiknya.
Dirinya menyatakan, kalau masih banyak pertimbangan terkait penentuan harganya.
“Tidak sesederhana itu, karena tidak bisa langsung dikonversi dari baht ke rupiah, meskipun ada AFTA. Karena Note di Thailand sebenarnya mengikuti skema Ecocar, sehingga mendapat potongan pajak yang besar,” ucap Budi.
Note di Thailand hadir dengan mesin 1.2L yang sanggup mengeluarkan tenaga sampai 79tk, konsumsi bahan bakar rata-rata di angkat 20 kilometer per liter, dengan emisi CO2 di 120g/km.
Note menjadi model ketiga Nissan yang ikut dalam program Ecocar Phase I Project, setelah March dan Almera.
Harga Note dibanderol 568.000 baht atau Rp 214,7 juta sampai 640.000 baht atau Rp 242 juta.
Memiliki mesin 1.2L, Note juga bisa ditempatkan di segmen citycar, meski memang tubuhnya lebih besar.
(Ghulam Muhammad Nayazri/kompas.com)