Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yurike Budiman
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sempat mengalami penurunan penjualan pada 2016 lalu, PT Isuzu Astra Motor Indonesia tetap optimistis dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi konsumennya.
Sepanjang 2016, industri otomotif tumbuh relatif tipis sekitar empat persen.
"Faktor ekonomi global yang tidak stabil memiliki dampak pada kondisi ekonomi domestik sehingga menyebabkan stagnasi di berbagai sektor industri," kata Manager Marketing Communication PT. Isuzu Astra Motor Indonesia, Maman Fathurrohman, di acara Media Gathering Isuzu di Plaza Senayan, Jakarta, Senin (23/1/2017).
Menurutnya, pada November 2016, penjualan mobil secara keseluruhan untuk seluruh merek mencapai 974.779 unit dari target penjualan sebanyak 1,05 juta unit.
"Isuzu mengalami penurunan pada angka penjualan, menutup tahun 2015, total penjualan sebesar 16.724 unit," katanya.
Namun, kenaikan yang signifikan terlihat dalam penjualan D-MAX, pada 2015.
Diketahui, Isuzu D-MAX menyumbang angka penjualan 498 unit, sedangkan 2016 naik menjadi 1,445 unit.
"Market Share Isuzu terjadi kenaikan pada variant N- Series, di tahun 2015, 19 persen, lalu di tahun 2016 ini naik menjadi 19,50 persen," ujarnya.
Ia berharap pemerintah segera menyelesaikan proyek- proyek infrastruktur, yang tentunya menjadi harapan agar ekonomi Indonesia menjadi lebih baik lagi.
"Ini menjadi lahan yang baik untuk penjualan kerena pembangunan infrastruktur ini pasti banyak membutuhkan kendaraan komersial," ujar Maman.
Efeknya, dengan infrastruktur yang semakin memadai, akan meningkatkan kebutuhan logistic masyarakat.
"Ini merupakan peluang yang baik bagi segmen kendaraan komersial," pungkasnya.
Kini, total variant Isuzu pada 2017 sebanyak 55 Variant.
Isuzu akan terus meningkatkan pelayanan purnajualnya dengan memberikan program- program after sales yang menarik.
Terbukti dalam tahun 2016 Isuzu meluncurkan produk Isuzu NMR 71 yang sesuai dengan kebutuhan customer, serta meluncurkan New Isuzu mu-X dan New D-MAX. (*)