TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meski sering menggunakan sepeda motor, belum tentu Anda memperhatikan mengapa warna sepatbor depan dan belakang berbeda.
Umumnya, sepatbor depan dikelir dengan warna senada bodi, sedangkan belakang hampir semua motor berwarna hitam.
Salah satu alasannya adalah bahan material yang digunakan, yakni polipropilena (PP). Bahan ini merupakan material plastik yang memiliki kualitas cukup baik, apalagi untuk sepatbor belakang yang lebih sering kena benturan saat di jalan.
Sama seperti semua produk, selain memiliki sifat baik, ada juga sisi buruknya, yakni permukaan material yang lebih kasar dari bahan plastik lainnya. Secara tidak langsung, hal ini membuat sepatbor belakang sulit untuk dicat.
"Biasanya kalau dicat akan mudah pecah seperti retak-ratak. Istilahnya "ngangkat" karena permukaan sepatbor tidak bisa menyerap cairan cat. Kalau dipegang, umumnya sepatbor belakang orisinal permukaannya kasar," papar Olid dari Gondrong Sticker saat dihubungi KompasOtomotif, Senin (30/1/2017).
Selain karena kasar, lanjut Olid, bahan plastik jenis ini juga terlalu lentur. Sisi menguntungkankannya adalah lebih aman saat kena benturan, tetapi susah untuk dimodifikasi, seperti dicat atau ditempeli stiker.
"Kalau mau dipaksa pasang stiker atau cat, harus diamplas dulu permukaannya hingga halus. Tujuannya agar pori-pori terbuka sehingga mudah untuk melekat, tetapi tidak jadi jaminan soal daya tahannya," kata Olid.
(Stanly Ravel/kompas.com)