TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sepanjang tahun 2016, Korlantas Polri mencatat terdapat 96.635 kejadian kecelakaan lalu lintas. Risiko dari kejadian yang meningkat sebesar 8.7% dari tahun sebelumnya.
Tingginya angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia dipengaruhi oleh banyaknya pelanggaran dan kurang disiplinnya pengguna kendaraan terhadap rambu lalu lintas.
Hal ini bisa dilihat dari realitas kehidupan sehari-hari. Mulai dari bentuk pelanggaran lalu lintas di jalan raya, sampai penggunaan perlengkapan berkendara yang kurang atau tidak sesuai dengan ketentuan.
Dari berbagai kasus kecelakaan di jalan raya, para bikers atau pengendara sepeda motor menjadi salah satu penyumbang terbesarnya.
Banyak peristiwa kecelakaan yang diakibatkan pelanggaran lalu lintas akibat sikap pengendara sepeda motor yang mengedepankan tampilan modis ketimbang memperhatikan aspek keselamatan.
Bagi kaum pria misalnya, terasa ada yang kurang jika tidak menggunakan pomade atau minyak rambut sebelum pergi dengan sepeda motor tunggangannya.
Namun, keharusan menggunakan helm membuat rambut yang sudah tertata rapi saat akan berangkat menjadi lepek atau berantakan.
Akibatnya, tak sedikit dari pengendara motor, khususnya anak muda seperti anak-anak SMU yang memilih tidak mengenakan helm ketimbang rambutnya yang sudah dipomade jadi kusut atau rusak.
Tentu saja ini pilihan yang salah karena membahayakan keselamatan mereka saat berkendara di jalan.
Ditambah lagi, kebiasaan buruk pengendara motor yang berboncengan lebih dari dua orang.
Kecenderungan mengabaikan keselamatan berkendara juga terlihat pada pengendara mobil. Masih saja ada yang menyetir atau naik mobil tanpa mengaktifkan seat belt atau sabuk pengaman.
Kebiasaan lain yang sama buruknya, mengaitkan sabuk pengaman hingga posisi “on” tetapi tidak melingkarkannya di depan tubuh.
Sebagian orang enggan mengenakan sabuk pengaman lantaran merasa cepat lelah atau sakit di bagian dada jika mengenakan sabuk pengaman terlalu lama.
Memang, tidak gampang mengubah mindset seseorang dan gaya berkendara seseorang yang buruk agar ke arah lebih baik sesuai ketentuan karena hal ini menyangkut habit.
Padahal, membiasakan berkendara sesuai ketentuan bisa menciptakan Peace of Mind bagi pengendara sendiri. Hal itu bisa dimulai dari diri kita sendiri dengan memulai dari hal-hal kecil tapi penting dan vital.
Misalnya, membiasakan mengenakan helm setiap akan menstarter sepeda motor untuk keluar rumah. Pilih helm yang sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Biasakan kancingkan tali helm di bawah leher sampai terdengar bunyi 'klik'.
Buat pengendara mobil, biasakan mengenakan seatbelt setiap akan memulai perjalanan meskipun itu untuk jarak dekat. Maut tidak pernah berhitung apakah kita sedang dalam perjalanan jauh atau jarak dekat saja.
Lebih baik lagi jika menularkan kebiasaan baik ini ke orang lain. Seperti kegiatan kampanye kebiasaan baik berkendara, #1klik1kebaikan
Program #1klik1kebaikan ini mendukung kampanye keselamatan berkendara grup Astra “Indonesia Ayo Aman Berlalu Lintas" (IAABL) yang menyasar pengendara usia muda sampai dewasa demi menciptakan peace of mind dengan memulai dari hal-hal kecil saat berkendara.
“Aman berkendara bukanlah hal yang sulit dilakukan dan bisa dimulai dari hal kecil seperti membiasakan diri untuk mengaitkan sabuk pengaman atau pengikat helm sebelum berkendara. Namun hal-hal kecil seperti inilah yang biasanya dianggap sepele sehingga sering dilupakan,” ujar L. Iwan Pranoto, Head of Communication and Event Asuransi Astra.
Jangan lupa, peserta yang berpartisipasi di kampanye ini meng-upload inisiatif kebaikan kecil yang mereka lakukan saat berkendara melalui foto dan video seperti contoh-contoh di atas kemudian menyebarkannya melalui 1klik1 kebaikan.
“Dengan mengunggah foto atau video ke media sosial, harapannya konten dapat dilihat banyak orang sehingga semakin banyak lagi orang yang bisa terinspirasi untuk melakukan hal serupa. Semoga kampanye #1klik1kebaikan ini dapat bermanfaat dan membantu Korlantas Polri dalam mengampanyekan perilaku selamat berkendara,” tambah Iwan.
Peserta foto atau video program yang paling kreatif dan inspiratif bisa mendapatkan hadiah satu unit iPhone 6 serta voucher belanja Otobursa.com senilai Rp 100 Ribu.
Sekarang, mengubah kebiasaan buruk berkendara tidak sulit bukan? Kita bisa memulainya dari diri kita sendiri, lalu menyebarkannya ke orang lain, agar nilai kebaikan itu juga menular kepada orang lain.
Penulis: Elgawaty OS/Editor: Choirul Arifin