TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tinggal menghitung hari. Pameran perdana Indonesia Classic n Unique Bus 2017 akan dibuka Rabu, 29 Maret lusa di arena Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta.
Pameran yang akan berlangsung sampai 1 April 2017 ini akan memamerkan sejumlah bus klasik dan unik yang mewakili zamannya dari tahun 1960an sampai dekade 1990an dari berbagai merek, model dan tahun pembuatan.
Dari semua kendaraan klasik yang dipamerkan, ada dua kendaraan yang akan menjadi tamu spesialnya. Yakni, bus klasik dari matererial kayu, bus POWNIS dari Pulau Bangka dan truk klasik merek Chevrolet buatan tahun 1927.
"Dalam kesempatan ini hadir sebagai tamu istimewa dua unit kendaraan yang menarik, Chevrolet Truck koleksi Hauwke Auto Gallery buatan tahun 1941 dan bus Kayu POWNIS dari Bangka buatan tahun 1987," kata AM Fikri, koordinator project InCUBUS 2017, Sabtu (25/3/2017).
Bus kayu POWNIS merupakan bus rakyat yang pernah dioperasikan sebagai bus antar daerah di Pulau Bangka tahun 1970-an sampai dua dekade setelahnya.
Bus kayu yang akan dipamerkan di InCUBUS 2017 merupakan koleksi PT Timah Tbk yang saat ini statusnya sebagai bus hibah dan menjadi koleksi Museum Timah di Bangka.
Total ada dua bus yang menjadi koleksi museum ini. Karena kondisi busnya masih bagus, setiap akhir pekan bus ini digunakan sebagai bus wisata. Bus ini bermesin Mitsubishi Colt Diesel.
Sementara itu, truk klasik Chevrolet yang akan dipamerkan di ajang ini merupakan truk koleksi Hauwkee Auto Gallery, Jakarta.
Menurut Fikri, kehadiran dua kendaraan lama ini mewakili eranya masing-masing.
"Di sinilah dua contoh kendaraan yang menarik, dimana bus-bus di masa lalu mulai tahun 1920-1930 hingga 1980-an dibuat berbasiskan truk," ungkapnya.
Selama InCUBUS 2017 berlangsung, pihaknya juga akan memamerkan contoh surat izin operasional bus tahun 1937 yang pernah diterbitkan oleh Pemerintah Hindia Belanda untuk pengusaha angkutan di masa itu.
Sebelumnya, Fikri menyebutkan sejauh ini sedikitnya ada 13 unit bus yang siap tampil di InCUBUS 2017. Bus-bus tersebut akan dipajang di Hall B JIEXPO Kemayoran.
"Berdasarkan literatur sejarah yang ada, setiap dekade memiliki ciri khas masing-masing. Ciri khas itu juga mewakili perkembangan teknologi dan masyarakat di Indonesia," sebut Fikri.
Dia mencontohkan, di tahun 1930-an misalnya bus-bus yang ada di dunia masih mengadopsi bentuk kendaraan komersial truk, dengan ciri khas mesin di depan yang kerap disebut moncong oleh masyarakat.
Bus bodi terbuat dari kayu dan hidungnya masih asli dari pabrikannya, berbahan besi. Model bus seperti ini bergeser dengan bentuk yang lebih modern di tahun 1960-an dengan kehadiran bus bermesin belakang.
Di Indonesia bus bermesin belakang datang dari Eropa dan Asia. Dari hasil inventarisir InCUBUS ada dua unit bus tahun 1960-an bermesin belakang yang masih tersisa Pulau Jawa.
“Salah satu unitnya akan kami pamerkan. Pemiliknya Pak Judi Setiawan Hambali sangat antusias untuk memamerkan busnya,” ujar Fikri.
Bus yang dimaksud adalah bus lama merek Mitsubishi A/M R 470 buatan tahun 1963.
Seorang penggemar bus, Aris Irwanto, di pameran ini akan berpartisipasi memamerkan bus Mercedes-Benz O306 yang dia beli dari hasil lelangan bus operasinal DPR RI.