News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

GM-Chevrolet Siapkan Rp 6 Triliun demi Hengkang dari India

Editor: Fajar Anjungroso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

New Chevrolet Colorado baru saja diperkenalkan General Motor Indonesia pada ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2017, di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (28/4/2017). Mobil ini dirancang dengan kemampuan off road yang diklaim di atas rata-rata. All New Chevrolet Colorado hadir dalam dua tipe, yaitu LT dan High Country. Ada perbedaan dari dua jenis mobil ini. Untuk High Country tersedia model double cabin 4x4 2.8 AT dan varian LT double cabin 4x4 2.5 MT. Tribunnews/Jeprima

TRIBUNNEWS.COM - Seperti pada umumnya merek-merek Amerika Serikat yang hit and run jika pasar suatu negara dianggap kurang menguntungkan, kebiasaan itu tampak lagi.

Kali ini, General Motors (GM) melalui merek Chevrolet siap hengkang dari India akhir tahun ini.

Hengkang di sini berarti stop jualan, sama seperti yang dilakukan Ford di Indonesia.

Semua fasilitas operasi akan dijual ke Afrika Selatan sebagai strategi terakhir untuk menghemat uang dan usaha pada insinyur agar lebih mendapat keuntungan.

Dikutip dari Automotive News (18/5/2017), GM menyatakan sudah menyiapkan dana 500 juta dollar AS (Rp 6,6 triliun) untuk rencana ini, digelontor pada kuartal kedua 2017.

Uang itu dipakai untuk merestrukturisasi operasi di India, Afrika, dan Singapura.

Dari jumlah itu, 200 juta dollar akan dipertahankan sebagai uang tunai. Kepindahan operasi India-Afrika Selatan diperkirakan mampu menghemat uang perusahaan 100 juta dollar AS (Rp 1,3 triliun) per tahun di bisnis global.

Fokus

Menurut Presiden GM, Dan Ammann kepada Reuters dalam sebuah wawancara khusus, ”serial” penutupan operasi ini seharusnya membuat GM lebih kuat, fokus dengan uang yang ada, lalu menggunakannya untuk kawasan di mana perusahaan bisa kuat. Termasuk di antaranya adalah China dan Amerika bagian Utara.

GM sudah menginvestasikan sekitar 600 juta dollar (Rp 8 triliun) untuk membangun mobil otonomos dan layanan transportasi lainnya.

”Apa yang kita lakukan dalam menggunakan waktu? Mengejar kesempatan atau habis untuk memperbaiki masalah?” ucap Ammann.

GM, seperti rival senegaranya, Ford, merasa sangat mahal ketika beroperasi di pasar berkembang luar China. Perusahaan hanya menjual 49.000 unit mobil di India dan Afrika Selatan (gabungan) sepanjang tahun lalu.

Menariknya, CEO GM Marry Barra sudah berkunjung ke New Delhi 2015 silam, dan mengumumkan siap berinvestasi 1 miliar dollar (Rp 13,3 triliun) untuk membangun mobil murah merek Chevrolet sebagai bagian dari program Global Emerging Market (GEM).

Lalu, pasar India secara keseluruhan turun dan GM tak bisa mempertahankan ”traksi” untuk melawan pemain utama macam Maruti Suzuki. Otomatis, mimpi investasi 1 miliar dollar untuk membangun mobil murah di India pun kandas.

Setelah stop menjual merek Cherolet mulai tahun depan, GM di India hanya akan memproduksi kendaraan untuk ekspor di pabriknya yang tersisa di Talegaon yang mempekerjakan sekitar 2.500 karyawan.

Sebagai perbandingan, Ford sudah memutuskan menutup operasi di Indonesia dan Jepang, karena dianggap kurang membawa profit tahun lalu. GM juga tiba-tiba menutup pabrik di Pondok Ungu, Bekasi, yang sebelumnya digadang-gadang bakal memenuhi kebutuhan MPV untuk pasar domestik dan ekspor.

Berita di atas sebelumnya sudah tayang di otomotifnet dengan judul GM-Chevrolet Angkat Kaki dari India Tahun Depan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini