TRIBUNNEWS.COM, GRINGSING - Sejumlah netizen yang sudah melakukan mudik ke kampung halaman dengan memanfaatkan ruas tol fungsional mengeluhkan banyaknya debu dan kerikil yang berterbangan setiap kendaraan melintas di jalan tol dengan konstruksi beton tersebut.
Netizen Agam Yudha yang melakukan survei jalur mudik sampai ke titik exit Gringsing dari Jakarta pekan ini menuturkan tingginya volume debu di jalan tol fungsional di ruas Brebes Timur-Gringsing sepanjang 110 km tersebut.
"Banyak kerikil dan debu, pengemudi harus berhati-hati," ungkap Agam sembari menunjukkan video rekaman pantauan jalur mudiknya kepada Tribunnews, Rabu (21/6/2017) malam.
Merespon keluhan tersebut, anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Jasamarga Semarang Batang (PT JSB) yang menjadi operator jalan tol fungsional ruas Brebes Timur-Gringsing memutuskan melakukan penyiraman berkala ke permukaan jalan tol fungsional ini untuk meminimalisir debu.
“Jalan darurat Batang-Semarang merupakan jalan yang bersifat darurat dan sementara serta dibuka untuk membantu mengurangi kepadatan lalu lintas di Pantura selama arus mudik Lebaran. Namun yang perlu digarisbawahi adalah kondisi jalan darurat yang memang sebenarnya masih dalam tahap pengerjaan proyek, sehingga kondisinya memang sangat berbeda dengan jalan tol operasional," ungkap Iwan Abrianto Humas PT JSB dalam keterangannya kepada Tribunnews, Kamis (22/6/2017).
Dia menjelaskan, jalan darurat ini layak digunakan untuk mobil golongan satu dengan kecepatan maksimal 40 km/jam, sehingga pihaknya menghimbau kepada masyarakat untuk selalu menjaga kecepatan laju mobilnya maksimal 40 km/jam.
Iwan menambahkan, Tim Satgas PT JSB terus meningkatkan pelayanan kepada pengguna jalan melalui pembersihan debu terutama di beberapa lokasi rawan debu, dimana Tim Satgas PT JSB telah menyiapkan 7 mobil tangki air untuk melakukan penyiraman air secara maksimal dan kontinyu, sehingga dapat meminimalisir debu.
Iwan menyebutkan, arus lalu lintas yang melewati Jalan Darurat Batang Gringsing Rabu kemarin mencapai sekitar 350 kendaraan per 15 menit.
Ke depannya, Jalan Darurat ini akan ditutup pada pukul 18.00, kecuali jika kepadatan di Jalur Pantura terjadi yang akan berdampak pada panjangnya antrian di akses keluar Brebes.