TRIBUNNEWS.COM – Libur Lebaran memang sudah selesai tapi bagi Anda yang merasa belum puas, jalan-jalan ke Maluku bisa menjadi pilihan.
Tak perlu diragukan, Maluku menyimpan sejuta pesona keindahan yang mesti dilihat oleh para pelancong, khususnya Anda yang tertarik untuk mengenal lebih jauh bagaimana kehidupan di Indonesia bagian Timur.
Oleh karena itu, Terios 7 Wonders kembali mengadakan perjalanan ekspedisi guna mengupas kebesaran Maluku, sekaligus menuntaskan tantangan di tahun ke-6 yang sebelumnya juga sempat tim ekspedisi Terios 7 Wonders lakukan di Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Borneo, dan Flores.
Acara yang bertajuk “Wonderful Moluccas” ini akan berlangsung selama 10 hari dan melalui 7 destinasi populer yang tersebar mulai dari desa pedalaman, laut, taman nasional, hingga goa yang dikelilingi dengan aliran sungai.
Hamparan cengkeh di Desa Marikurubu
Anda boleh berbangga hati menjadi bangsa Indonesia. Pasalnya, Ternate dan Tidore sudah menjadi “kawasan favorit” bangsa Eropa sejak zaman penjajahan dulu.
Kayanya rempah-rempah seperti Pala dan Cengkeh di Desa Marikurubu menjadi primadona Ternate di masa awal kolonialisme. Desa Marikurubu terletak di Gunung Gamalama yang berada di ketinggian kurang lebih 700 meter di atas laut membuat suasana sejuk di sekelilingnya.
Mancing ikan cakalang ala Ternate
Anda mungkin sudah pernah mencicipi lezatnya ikan cakalang? Ikan yang dipancing langsung dari laut Indonesia Timur tentunya akan terasa lebih segar dan nikmat.
Namun, orang Ternate memancing dengan cara yang berbeda. Para nelayan akan mengadakan upacara spiritual sebelum maupun saat proses pemancingan berlangsung.
Tim 7 Wonders akan mengawali tur ini dari pelabuhan. Di sana tersedia kapal yang berisi perlengkapan dan peralatan standar memancing. Kegiatan ini akan bermula di perairan Pulau Hiri yang dikelilingi dengan hamparan laut luas dengan pulau-pulau kecil yang tampak menakjubkan.
Ada yang spesial di destinasi yang satu ini. Daihatsu akan mengadakan selebrasi ulang tahun yang ke-110 dengan berbagi 110 Daihatsu untuk 110 siswa yang tinggal di daerah sekitar melalui Corporate Social Responsibility (CSR). Acara ini akan diadakan pada tanggal 15 Juli 2017 di Mancing Ikan Cakalang.
Goa Boki Moruru Sagea
Petualangan yang satu ini butuh waktu 4 sampai 6 jam dari Sofifi atau setara dengan 190 kilometer. Perjalanan baru terasa menantang selepas dari Weda menuju Desa Sagea.
Trek jalan rusak dan pepohonan rindang yang berada di sepanjang wilayah justru semakin memacu adrenalin pengendara.
Untungnya, berbagai medan jalan dapat dilahap habis oleh Daihatsu New Terios. Desain bumper depan dan belakang yang anti goncangan, serta ban yang lebih lebar guna mempertahankan performa kendaraan benar-benar pas untuk sahabat petualang.
Meskipun butuh perjuangan untuk sampai di Boki Moruru, Anda tidak akan kecewa dengan eksotisme yang ditawarkan oleh Goa Boki Moruru. Berpadu apik dengan aliran Sungai Sagayen, pengunjung bisa melihat batu warna-warni yang tersusun rapi mulai dari dasar hingga ke bantaran kali.
Taman Nasional Aketajawe Lolobata
Taman nasional ini menyimpan Burung Bidadari yang menjadi maskot Maluku Utara. Walau memiliki bulu yang elok dan unik, Burung Bidadari dilestarikan secara serius oleh pemerintah karena langka dan terancam punah.
Kini, Anda bisa melihat langsung burung bersuara khas ini di daerah Kali Batu Putih, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara.
Bunker pertahanan Jepang di Wasile
Sejak Perang Dunia ke-2, Desa Hate Tabako, Wasile digunakan tentara Jepang sebagai basis pertahanan dari pasukan sekutu.
Mulai dari bunker-bunker persembunyian tentara, bangunan beton yang memiliki 4 pintu dan 2 ruangan, sampai meriam tempur Jepang yang sudah digunakan selama perang berlangsung, bisa Anda temukan di kawasan situs bersejarah ini.
Desa Budaya Sasadu
Nusantara kaya akan ragam kebudayaan lokal. Setidaknya di Halmahera Barat, Anda bisa menjumpai sosok rumah adat kayu Sasadu yang terbuat dari pohon kelapa dan bambu.
Rumah Sasadu berfungsi sebagai tempat berkumpul warga, terutama jika ada ritual seremonial. Oleh karena itu, bangunan sengaja dibuat pendek agar pengunjung yang ingin masuk ke dalam mesti menundukkan kepala. Hal ini menyimbolkan bahwa tamu harus selalu hormat dan patuh dengan adat istiadat.
Tur tim Daihatsu Terios 7 Wonders berujung pada Pulau Morotai. 4 unit New Terios harus kembali melewati jalan yang meliuk-liuk. Namun, suasana masih tetap terasa nyaman dengan interior yang dilengkapi berbagai fitur canggih.
Pulau Morotai menjadi incaran sejumlah negara sebagai basis militer pada masa lampau sehingga jangan heran kalau daerah ini identik dengan Perang Dunia. Bisa dibayangkan, baik di darat maupun lautan, ada banyak sekali artefak sejarah yang berada di sini.