TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Setelah menjalani trial sekitar 1,5 tahun bersama dua perusahaan otobus di Jawa Tengah dengan mendapat hasil memuaskan, PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) resmi mulai memasarkan bus Isuzu LT 134 di pasar Indonesia.
LT 134 merupakan tipe bus berukuran besar (big bus) pertama yang dipasarkan PT IAMI di Indonesia sekaligus menegaskan, positioning PT IAMI sebagai pemain pendatang baru yang siap bertempur di peta persaingan penjualan bus besar yang selama ini pasarnya di Indonesia praktis dikuasai trio Jepang-Eropa: Hino bersama Mercedes-Benz dan sedikit ceruk oleh Scania.
Satu unit bus Isuzu LT 134 dipajang di booth Isuzu di pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017. Bus ini memiliki total panjang sekitar 12 meter dan mampu mengakomodir hingga 60 penumpang dengan konfigurasi bangku kabin 2-3 di baris kiri dan kanan.
Dalam wawancara eksklusif dengan Tribunnews.com, Kamis (18/8/2017) di GIIAS 2017, Presiden Direktur PT IAMI, Keiji Takeda dan Direktur Sales, Marketing dan After Sales PT IAMI, Takuji Kani, menyatakan, menjadi peluang bagi Isuzu untuk untuk masuk ke pasar big bus dengan model LT 134 ini.
Teknolog mesin pada bus Isuzu LT 134 ini memiliki kesamaan dengan tipe truk-truk medium duty Isuzu Giga yang selama ini telah mendapat tempat di hati pengusaha angkutan di Indonesia.
Ini memberi keuntungan tersendiri dalam hal perawatan.
Demi memastikan kepuasan pelanggan, Takuji Kani menyatakan pihaknya akan memberikan dukungan penuh di layanan after sales service dan kebutuhan spare parts-nya.
Pihaknya juga akan memonitoring secara intensif berbagai masukan pelanggan awal seputar pengoperasian bus Isuzu LT 134 ini untuk mendapatkan feed back.
Modal bagus bagi Isuzu adalah, selama ini IAMI menjadi pemimpin pasar di segmen microbus empat roda lewat Isuzu Elf NKR dan NHR series dan kini disegarkan lini produknya dengan Isuzu NLR 71.
Isuzu juga mulai mendapat tempat di pasar bus medium melalui penjualan chassis bus Isuzu NQR 71 berkapasitas hingga 35 penumpang, dan kini menjadi salah satu varian chassis bus medium dengan chassis terpanjang, bersaing dengan chassis bus FE 86 G BC dari Mitsubishi Fuso dan OF 917 dari Mercedes-Benz.
"Kami sudah menjadi market leader di pasar microbus. Kami juga masuk di pasar bus medium. Saat ini merupakan kesempatan kami masuk ke pasar bus besar di Indonesia," kata Takuji Kani.
Sampai akhir tahun ini, pihaknya belum akan melakukan penjualan secara agresif mengingat ini adalah produk baru.
"Kami menargetkan sekitar 10 unit dulu sampai akhir tahun ini," ungkapnya.
Di tahap awal, chassis ini akan dipasarkan ke pelanggan Isuzu secara selektif karena pihaknya akan melakukan monitoring bagaimana karakter pemakaian konsumen terhadap chasis bus ini saat sudah dioperasikan.