TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jasa Marga akan mengoptimalisasikan gerbang tol otomatis pada semua ruas tol yang dikelolanya.
Total ada 1.002 gardu induk dan 217 gerbang Anak Perusahaan Jalan Tol (APJT) yang akan dibuat 100 persen menggunakan e-toll pada 31 Oktober 2017 mendatang.
“Saat ini gardu non-tunai yang Jasa Marga miliki baru tersedia 58,48%, dan akan dikejar menuju 100% pada 31 Oktober 2017 mendatang. Sedangkan gerbang tol non tunai APJT masih 64,98% menuju 100% non-tunai pada periode yang sama,” ujar Subakti Syukur, Direktur Operasi II PT Jasa Marga kepada Auto Bild Indonesia.
Lantas bagaimana dengan distribusi kepemilikan e-toll card?
Menjawab hal ini, Subakti mengatakan pihaknya sudah melakukan kordinasi dengan bank-bank penyedia e-toll card untuk mengedarkan kartu lebih banyak sebelum 31 Oktober nanti.
“Kami sudah minta pihak perbankan untuk menyediakan dan mengedarkan e-toll lebih banyak karena masih sangat kurang. Kalau dilihat dari data pengguna tol sendiri, kurangnya itu sekitar dua juta kartu, jadi itu yang harus mereka suplai sebelum pelaksanaan nanti," tambah Subakti.
Subakti juga menjelasakan, pihak bank juga harus melakukan penarikan kartu e-toll lawas yang sudah kedaluwarsa di masyarakat.
Hal ini dilakukan agar proses tapping bisa sesuai dengan mesin reader baru.
"Kartu yang lama itu sering bermasalah. Reader pada kartu lama itu masih lambat saat di tapping, jadi lambat saat transaksi. Kalau dari Jasa Marga, kesiapan saat ini sudah berjalan dengan membangun Gardu Tol Otomatis (GTO) di seluruh gerbang tol, tapi untuk kesiapan kartu e-toll itu harus ditanyakan langsung ke pihak bank-nya," tutup Subakti.