TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Nissan Motor Indonesia memberi sinyal kuat menghadirkan Nissan Note e-Power, hatchback perpaduan teknologi motor listrik dan mesin konvensional.
Kehadirannya tinggal menunggu regulasi pemerintah seputar kendaraan motor listrik untuk transportasi.
“Seperti e-Power, di mana kami hanya tinggal menunggu aturan pemerintah, Jika sudah settle kami akan langsung introduce ini di Indonesia. Ujung-ujungnya tergantung dari aturan pemerintah,” kata Davy J Tuilan, Vice President Director of Marketing and Sales Nissan Motor Indonesia (NMI), Jumat (25/8/2017).
Di kesempatan yang sama, Presiden Direktur PT NMI Eiichi Koito menekankan Nissan e-Note sangat relevan di Indonesia yang belum memiliki infrastruktur cas-casan mobil listrik.
“Mobil ini terbukti tidak membutuhkan infrastruktur pengisian, dan model in sudah dipasarkan di Jepang. Jadi kami sudah siap untuk mendukung program pemerintah ke arah mobil listrik,” ujarnya.
Nissan sendiri sudah mengenalkan model tersebut di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) beberapa waktu lalu.
Hatcback tersebut mendapat sambutan yang positif dari pengunjung. Note e-Power diketahui menggunakan 100 persen listrik tenaga baterai yang di-charge melalui mesin bertenaga bensin.
Dua roda depan mobil ini digerakkan oleh motor listrik yang mendapat tenaga dari mesin bensin sebesar 1.200 cc.
Mobil dengan daya tampung lima orang ini didesain simple dengan grilled silver di bagian kap depan.
Nissan Note e-Power sendiri telah dijual di Jepang sejak November 2016.
Yutaka Sanada, Regional Senior Vice President, Head of Asia & Oceania, Nissan Motor Company mengatakan kalau Note e-Power ini cocok untuk digunakan di Indonesia.
"Nissan e-Power merupakan jembatan dari mesin bakar konvensional ke mobil listrik murni. Mobil ini menurut kami cocok untuk Indonesia," ucapnya di booth Nissan, GIIAS 2017.
Inovasi mobil listrik pun siap dihadirkan Nissan di Indonesia sebagai wujud dukungan Nissan kepada pemerintah Indonesia dalam pengembangan mobil ramah lingkungan.