News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

10 Persen Saham GMF Dialokasikan untuk Investor Strategis

Penulis: Syahrizal Sidik
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Manajemen PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia (GMF) dalam paparan publik pencatatan saham GMF di Bursa Efek Indonesia di Hotel Four Season, Jakarta, Senin (11/9/2017).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Syahrizal Sidik

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia (GMF) akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 Oktober 2017 mendatang.

Saat menggelar penawaran umum perdana saham (IPO) kemarin, GMF akan melepas sebanyak-banyaknya 10,89 miliar saham baru atau setara dengan 30 persen dari modal ditempatkan dan disetor dalam perusahaan.

Jumlah tersebut setara dengan 30 persen dari jumlah modal disetor perusahaan.

Dengan rincian, 20 persen dari saham IPO tersebut akan ditawarkan kepada institusi keuangan dan kepada karyawan GMF melalui program Employee Stock Allocation (ESA). Sisa 10 persennya akan dilepas ke investor strategis.

Direktur Utama GMF, Iwan Joeniarto mengatakan saat ini GMF masih terus mencari investor strategis.

Baca: Calon Jamaah Haji Gugat Regulasi tentang Investasi Dana Haji ke MK

"Financial investor yang kita akan cari baik dari dalam maupun luar negeri di Jakarta, Singapura, Hongkong dan Kuala Lumpur," ujar Iwan saat menggelar paparan publiknya di Hotel Fours Seasons, Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin (12/9/2017).

Iwan Joeniarto, IPO merupakan langkah strategis bagi GMF untuk mewujudkan visi menjadi Top10 MRO in The World dengan pendapatan mencapai 1 miliar USD di tahun 2021 mendatang.

Baca: Setya Novanto Sakit, Sidang Praperadilan Ditunda Satu Pekan

"Kami menargetkan 200-250 juta USD dalam IPO Oktober mendatang," tambahnya.

Lanjut Iwan, IPO ini dilakukan untuk pendanaan dalam rangka rencana besar ekspansi GMF ke depannya.

Adapun perincian dana IPO tersebut, sebesar 60% dana bersih digunakan untuk belanja modal guna kebutuhan ekspansi, 25% untuk modal kerja perusahaan, dan 15% untuk refinancing.

“Rencana ekspansi GMF akan berfokus pada peningkatan kapasitas dan kapabilitas dengan cara memperbarui teknologi dan skill sumber daya manusia sehingga GMF dapat menjadi Total Solutions Provider, memberikan layanan terintegrasi bagi pelanggan kami,” imbuh Iwan.

Adapun yang bertindak sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Saham GMF antara lain: PT Mandiri Sekuritas, PT Bahana Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, dan PT BNI Securities.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini