TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Astra Honda Motor (AHM) bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengembangkan vokasi industri di sekolah menengah kejuruan (SMK) di Sumatera Utara melalui pengembangan 6 SMK Pilot Project.
Peluncuran program ini digelar di Kawasan Industri Medan (KIM) Tahap II, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Senin (2/10/2017) dan dihadiri Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi, dan Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi.
Di lam program pengembangan pendidikan vokasi ini, AHM memberikan bantuan 6 unit sepeda motor, 6 set Special Tools, dan Materi Ajar kepada 6 SMK binaan Honda ini dan diserahkan langsung oleh General Manager Human Resource Division AHM Lucas Prana Sunarja kepada salah satu kepala sekolah SMK.
AHM dan Kemenperin saat ini sudah membina 58 SMK Pilot Project berbasis kompetensi teknologi sepeda motor, tersebar di DKI Jakarta, Banten, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Barat dan kini di Sumatera Utara.
Ketua Program Pendidikan Satu Hati Ahmad Muhibbuddin mengatakan, upaya meningkatkan kualitas SMK binaan Honda ini tidak hanya dalam bentuk bantuan untuk melengkapi kebutuhan tempat praktik para siswa.
Program ini secara komprehensif juga melakukan penyelarasan kurikulum, penyediaan tempat praktik kerja industri (Prakerin) siswa, dan pengukuran kualitas SMK melalui supervisi dan kontesitas.
Baca: Izin Impor Barang UMKM Akan Diberikan Selektif Agar Tak Matikan Produk Lokal
Baca: Survei Membuktikan, Prabowo Masih Pesaing Terkuat Jokowi, Gatot Nurmantyo Melejit
“Program link and match dunia industri dan dunia pendidikan ini sangat penting. Kami akan terus mendukung pemerintah menguatkan kompetensi generasi muda terutama di bidang teknik sepeda motor Honda,” ujar Muhibbuddin.
173 SMK Binaan Honda di Sumatera
Upaya serius AHM menjalankan program vokasi industri yang link & match antara dunia pendidikan dan dunia industri dimulai sejak tahun 2011 dengan membina 2 SMK di Sumatera Barat.
Setelah 6 tahun berjalan, jumlah kini SMK binaan AHM mencapai 173 sekolah di seluruh provinsi di Sumatera.
Rinciannya, di Aceh sebanyak 18 SMK, Riau 24 SMK, Kepulauan Riau 3 SMK, dan Sumatera Utara 48 SMK, 20 SMK di Sumatera Barat, Sumatera Selatan 12 SMK, Jambi 18 SMK, dan Bengkulu ada 7 SMK.
Sebanyak 23 SMK lainnya berlokasi di Lampung (20 SMK) dan 3 SMK di Bangka Belitung.
"Kami tidak hanya berhenti pada pemberian pelatihan kepada para guru. Ketika ada teknologi baru yang dimiliki AHM, kami selalu melatih para guru yang merupakan ujung tombak keberlangsungan program link & match ini," kata Muhibbuddin.